Bab 2 - Mendadak Memperebutkan Wilayah dengan Seekor Naga
======================
Penerjemah: Rena
Editor: Infa Nelia
======================
Iris saat ini terbang di
atas daratan yang disebut benua Barei ini.
Raja Iblis Agung berkata, “tanah yang kaya
dengan banyak manusia,” dan pemandangan di bawahnya persis seperti itu.
Mendarat di dekat kota besar tidak mungkin
dilakukan.
Mencoba berkontak fisik dengan banyak manusia,
terlalu menakutkan.
Dia pikir bahwa kedalaman hutan akan lebih baik
dan memutuskan untuk memeriksanya lebih dekat, namun tampaknya disana ada
banyak manusia yang berburu monster dan hewan. Jika dilihat lebih dekat, bahkan
ada pemukiman penduduk di dalam hutan.
Tempat ini juga tidak mungkin.
Setelah menyerah, Iris meninggalkan hutan dan
terbang di atas padang rumput.
Namun, disana pun juga terdapat sebuah desa.
Ditambah lagi, terdapat jalur transportasi
termasuk banyak kereta kuda dan manusia yang lewat.
Kemanapun dia pergi, selalu ada kemungkinan
bertemu manusia.
Tempat yang sungguh menakutkan.
Seperti yang kupikirkan, membunuh begitu banyak
manusia pasti akan membawa masalah tanpa akhir. Namun, aku tidak dapat
menemukan tempat untuk mengurung diri. Kalau begini, aku tidak punya pilihan
selain membuat lingkaran di udara selama sisa hidupku.
Begitulah Iris pikirkan.
Namun, ketika dia akhirnya meninggalkan padang
rumput dan tiba di hutan belantara, keberadaan manusia akhirnya menghilang.
(Udaranya terasa gersang di sini…………)
Ternyata, tempatnya berada sekarang merupakan
wilayah yang jarang turun hujan. Baik tanaman maupun hewan tidak dapat hidup
tanpa air. Wajar sih tidak ada keberadaan manusia.
Di sisi lain, Iris yang merupakan ras iblis,
dapat bertahan hidup menggunakan kekuatan magis di atmosfer. Kekuatan magis
tidak terlalu padat di sekitar daerah ini, tetapi jika itu Iris, senjata
biologis terkuat, tidak masalah meski hidup selama seminggu tanpa makan dan
minum.
Untuk saat ini, aku akan mencari tempat tinggal
di sini.
Adapun sisanya, bisa kupikirkan setelah tidur
siang.
(Ada bangunan di tempat seperti ini ........
tapi tidak ada keberadaan manusia …….)
Iris, yang mengembangkan reaksi alergi terhadap
manusia selama perjalanannya di atas benua Barei, sangat sensitif dalam hal
aura mereka. Dia tidak hanya menggunakan penglihatan dan pendengarannya tetapi
juga merasakan kekuatan magis mereka, kemudian, begitu ditemukan keberadaan
manusia, dia langsung minggat.
Hutan belantara ini sangat gersang bahkan musim
kekeringan dapat mengubahnya jadi gurun. Seharusnya tidak ada orang di sini.
Meskipun begitu, dia masih menemukan beberapa bangunan di tempat ini.
Kemungkinan besar, dulunya tempat itu merupakan sebuah desa. Dulu desa itu
ditinggalkan, dan kini dalam kondisi kacau.
“Atap dan dindingnya penuh lubang… itu
tidak akan bisa melindungiku dari angin dan hujan.”
Iris bergumam pada dirinya sendiri ketika dia
mendarat dan berjalan melalui reruntuhan.
Namun, terdapat satu-satunya bangunan di bukit
terdekat yang masih mempertahankan bentuknya. Begitu dia mendekatinya, dia
mendapati bahwa itu adalah sebuah gereja. Sama dengan desa itu, tidak ada hawa
keberadaan manusia. Kaca patri di dinding sebagian besar sudah pecah. Namun,
langit-langit dan dindingnya masih utuh karena terbuat dari batu.
Ini seharusnya cukup untuk penginapan sementara.
Begitu dia memikirkan itu dan mencoba memasuki
gereja, sesuatu yang besar terbang di atasnya membuat bayangan di tanah. Pada
saat yang sama, aura yang sangat kuat mencapai dirinya.
Sangat terkejut, Iris melihat ke langit dan
melihat naga merah terbang di atasnya. Dengan raungan yang keras, naga itu
mendarat di depan Iris menciptakan hembusan angin yang kencang.
Ngomong-ngomong, besar banget, adalah
kesan pertama Iris.
Ada naga juga di pulau para iblis, benua
Kurifot. Meskipun dia sudah terbiasa melihat mereka, dengan perawakannya yang
pendek dia selalu merasa mereka sangat besar. Kepalanya mencapai di atas gereja
dan bisa membayangi segala sesuatu di sekitarnya hanya dengan melebarkan
sayapnya.
Naga seperti itu memandang Iris dengan mata
bermusuhan dan berteriak.
“Siapa kamu?! Punya nyali juga untuk menyusup ke
wilayahku. Jika kamu ingin segera pergi, aku bersedia memaafkan kesalahanmu.
Namun, jika kamu akan menantangku, aku akan menghancurkanmu!”
Tanpa diduga, naga itu memiliki suara wanita -
atau lebih seperti suara gadis muda. Tetapi, isi kata-katanya cukup berbahaya.
Naga itu tidak mencoba untuk menyembunyikan hawa
mengancamnya dan bahkan menunjukkan niatnya untuk mengambil nyawa.
Iris memutuskan untuk memberi tahu bahwa dia
tidak punya niat bertarung.
“Aku minta maaf karena telah memasuki wilayahmu.
Aku tidak tahu. Aku hanya ingin mencari tempat untuk beristirahat malam ini.
Jika kamu dapat meminjamkanku gereja ini, aku tidak akan meminta yang lain.”
Karena Iris tidak berbicara dengan manusia, dia
tidak percaya diri dalam berbicara dengan lancar tetapi, karena dia berpikir
monster sama dengan dia dalam beberapa hal, dia belum merasa gugup.
“Aku menolak! Gereja ini juga tempat tidurku!
Aku tidak ingin membaginya denganmu!”
Berteriak, naga itu mengangkat kaki depannya dan
menginjakkannya ke Iris. Manusia manapun akan langsung menemui ajalnya. Bahkan
iblis biasa akan terluka setelah diinjak oleh naga. Namun, Iris Crisis itu jauh
dari biasa. Dia adalah senjata biologis yang diciptakan untuk melampaui Raja
Iblis Agung dan ditujukan untuk membasmi manusia. Pengetahuan umum tidak
bekerja melawannya. Iris menerima kaki naga dengan satu tangan dan mendorongnya
ke belakang.
Naga itu tidak mungkin mengira sesuatu seperti
itu. Keseimbangan naga hancur dan jatuh dengan menciptakan suara yang luar
biasa.
“A-Apa kamu baik-baik saja...?”
Iris, yang tidak berniat pergi sejauh itu,
bergegas menghampirinya.
Namun, naga itu bangun dengan sendirinya dan
memelototinya dengan kilatan tajam di matanya.
“K-Kamu...! Kamu benar-benar lancang! Aku tidak
akan mengalah lagi. Berubahlah menjadi abu!”
Reaksi magis merah terjadi di dalam mulut naga
itu. Setelah itu, api membara menyembur keluar dengan dahsyat. Napas Naga,
mengubah sejumlah besar kekuatan magis menjadi sihir ofensif.
Tampaknya, itu bukanlah candaan ketika ia
berkata hendak merubahnya menjadi abu. Kalau begitu, Iris tidak punya pilihan
selain membuat serangan balik.
「–Reflection Barrier」
Iris melepaskan kekuatan magisnya yang berwarna
pelangi dan menciptakan dinding penghalang di depannya.
Ketika Napas Naga bertabrakan dengan penghalang,
jangankan tembus, nafas itu dipantulkan kembali seolah-olah cahaya yang
dipantulkan oleh cermin. Dengan kata lain, naga itu akhirnya memanggang dirinya
sendiri dengan apinya sendiri.
“Uoooooooo, panas, panas, panaaaaass!”
Naga itu berguling-guling di sekitar bukit.
Itu terlihat agak menyedihkan tapi itu cukup
untuk membuat gempa kecil. Iblis yang lemah bahkan mungkin mati setelah
terlibat dalam hal ini.
“S-Sialan, ingatlah hal ini! Aku pasti akan
mendapatkan kembali wilayahku!”
Begitu nyala api padam, naga itu terbang pergi
meninggalkan beberapa kata perpisahan.
Ada air mata di matanya.
Entah bagaimana, lucu sekali, pikir Iris.
“Baiklah kalau begitu. Aku merasa bersalah untuk
naga itu tapi dengan ini, tempat untuk diriku tidur diamankan. Masih siang…
langsung tidur saja lah!”
Iris membuka pintu gereja ketika dia menyanyikan
sebuah lagu. Bagian dalam gereja jauh lebih rapi dari yang dia kira, bahkan ada
beberapa perabot yang tersisa. Iris menggunakan sofa sebagai tempat tidurnya
dan tidur siang dengan bahagia tanpa diganggu oleh siapapun.