Bab 2 - Si Gadis Memulai Hidup Barunya
===================
Penerjemah: Ramune
Editor: Infa Nelia
===================
Project ini membutuhkan Editor baru. Dikarenakan editor saat ini menghilang entah kemana. Bila berminat silahkan kirim pesan ke FP kami: Rena Translation
Bagian 7 : Pemuda, kelelahan karena
menjaga si gadis
Membeli semua benda itu tidak memakan waktu yang lama,
tapi kelihatannya Latina sudah lelah.
“Apa kau baik-baik saja, Latina?”
Saat Dale mengatakannya, Latina mengatakan, “Tidak
apa-apa,” dan mengangguk. Mungkin mengajari kata itu pada anak cerdas seperti
dia adalah suatu kesalahan. Ia menghela nafas dan menyatukan belanjaannya agar bisa
menggendong.
(Ramune:
Jadi gini masblo…
Tadi 2 tangannya dipakai buat bawa belanjaan, nah sekarang ditaruh di 1 tangan saja..)
Tadi 2 tangannya dipakai buat bawa belanjaan, nah sekarang ditaruh di 1 tangan saja..)
“Dale, tidak apa-apa.”
“‘Lelah, sembuh, berlebihan, batal.’”
Saat Latina tetap menggeleng kepala, Dale menegurnya
dengan tepukan di punggung. Belanjaan + Latina pun tidak terlalu berat bagi
orang seperti Dale.
Seperti yang Dale duga, sesampainya di Dancing Ocelot,
Latina sudah tertidur di gendongannya.
Seperti biasa, ritme nafas Latina sangat aneh. Sekarang
pun, Dale bisa mendengar “kuh-pyoo” dari badan kecilnya.
Latina meneruskan tidurnya di “kasur” dari kursi yang
dibariskan. Di saat seperti ini, pelanggan sangat sedikit. Masih terlalu dini
untuk makan malam, dan sudah terlambat untuk mencari request. Saat ini, hanya
ada pengelanana dan adventurer yang
datang demi informasi.
Dale sedang minum anggur merah sambil mengawasi Latina
yang tidur. Ia menghela nafas.
“Ada apa dengan wajahmu itu, ha?” Tanya
Rita saat ia menjaga tempat kasir. Rita sangat terkejut.
“Request yang
kemarin itu lho. Aku harus laporan, tapi kan….kalau seperti ini, aku harus
membawa katak itu ke mari.”
“Ah, itu toh. Katak itu benar-benar busuk, ya kan? Bawa 1
kemari dan kau pasti akan diusir mentah-mentah dari gerbang.”
“Kalau sudah tahu, beritahu lebih cepat, lah!.”
“Kalau kulakukan, jadinya gak ada yang mau melakukan, kan?”
Jawab Rita, seakan-akan itu hal yang wajar ‘tuk dilakukan.
Mendengarnya, Dale pun menyadari kenapa request itu agak lain dari biasanya.
“Aku harus membawa pemberi klien ke sana. Mungkin besok sudah bisa pulang.”
Klien request
ini adalah salah satu dokter Kreuz. Usut punya usut, makhluk sihir itu tingal
di tempat yang ditumbuhi banyak tumbuhan herbal. Untuk membuktikannya, kontrak request itu mengharuskan Dale untuk
membawanya ke ke TKP.
Biasanya, adventurer
akan disuruh ‘tuk memotong bagian makhluk sihir, seperti telinga, dan
membawanya. Tapi katak ini pengecualian. Soalnya tidak banyak makhluk sihir
yang baunya busuk.
Karena sudah dibantai, Dale harus membawanya ke sana
untuk mengkonfirmassinya. Ia tidak boleh membuat klien menunggu lebih lama
lagi, tapi ia tidak bisa membawa Latina ke tempat yang ditinggali makhluk sihir.
Ia khawatir pada si gadis yang baru kemarin ini ia bawa pulang, tapi kalau
dibawa pun terlalu berbahaya. Kalau begitu, bagaimana kalau ditaruh di sini
saja?
“Kenapa tidak ditaruh sini saja?” Ucap Rita, dengan
niatan menghilangkan kekhawatiran Dale. “Nanti biayanya kutambahkan ke kontrak
bulanan.”
“...gak apa-apa?”
“Mau gimana lagi? Tapi 1x ini saja, lho ya? Ke depannya,
kau harus mencari orang.”
Dengan ini, masalah selanjutnya adalah memberitahu Latina
akan hal ini.
Hal pertama yang keluar dari mulut Latina saat ia bangun
adalah, “Dale…?” dengan nada seolah-olah ia mau nangis. Ucapannya tadi sudah
cukup untuk membuat Dale senang. Saat Latina mendengar, “aku di sini lho~,” ia
terlihat sangat lega. Ia turun dari “kasur” dan menuju Dale yang sedang
menyusun laporan di tempat konter. Saat tangan mungil Latina menarik baju Dale
dengan erat sambil menatap lurus ke matanya, kekhawatiran Dale sekali lagi
mencuat.
“Wadoh! Gawat ini, Rita! Mana mungkin aku meninggalkannya
di sini sendirian!”
“Jangan gitu woi. Bahaya, kan?!”
“Gak masalah. Aku akan melindungi Latina, walau harus
meninggalkan klien itu.”
Rita pun memapangkan ekspresi “Gobloknya memang tak
terbatas” di wajahnya.
“Dale?”
“Latina... Gah, aku benci situasi ini! Mungkin aku tidak
akan mengambil uangnya...”
“Goblok. Kau kan harus pergi ke tempat yang jauh untuk
“pekerjaan” biasamu, kan? Kalau ini saja tidak tega, mustahil kau bisa
merawatnya.”
Argumen Rita masuk akal. Pekerjaannya sangat berbahaya, hal
ini bukanlah suatu hal yang boleh dihinggapi anak kecil. Intisari dari semua
bacotan tadi adalah, akan datang suatu masa saat Latina harus ditinggal
sendiri, dan itu banyak kali. Rita dan Kenneth ada di sini, jadi urusan makanan
beres. Tempat ini lebih aman dan nyaman dari hutan kemarin. Semuanya akan
baik-baik saja.
Tapi, bisa menerimanya dengan tenang itu masalah lain. Seharusnya
Dale tahu kalau ia akan sering meninggalkan Latina, tapi...
“Ugh...”
Kalau masalah sepele seperti ini saja ia tidak tega,
mustahil Dale bisa menitipkannya ke panti asuhan.
Kalau
dipikir-pikir. Ini adalah sesuatu yang wajib hukumnya ia lakukan. Kalau dipikir-pikir, hal ini datang
lebih cepat dari yang ia duga.
Kalau dipikir-pikir, Dale 100% paham.
Kalau dipikir-pikir, Dale 100% paham.
“Berat sekali....cobaan ini..” Ucap Dale tanpa pikir
panjang. Kali in, Rita menunjukkan ekspresi, “Ah, sekarang malah melampaui yang
tak terbatas” di wajahnya.
Akhirnya, Latina mendengar semuanya. Dengan ekspresi
serius, Latina mendengar kata-kata Dale yang terbata-bata, setelah mendengarnya
dengan wajah tegang, seakan-akan menahan luapan emosi yang tertampung dalam
jiwa raga, Latina menerimanya dengan lapang dada.
“Baiklah,” …yang dilakukannya dengan sebuah anggukan.
Saat itu, semua orang dewasa yang melihatnya berpikir, Baiknya….
Gadis ini sangat baik...
Orang dengan reaksi yang paling parah adalah Dale, yang
sepertinya mulai kehilangan sosok-nya yang dulu.
“Maaf!!! Maafkan aku, Latina!” Tanpa ba bi bu lagi, Dale
memeluk erat Latina. Latina langsung terkejut.
“Dale? Latina, tidak apa-apa.” Kalau dilihat dari sisi
tertentu, cara mengatakannya Latina membuatnya lebih dewasa dari Dale.
Ia tidak perlu tumbuh dengan cepat.
Karena Dale kalah dengan nafsu yang membuatnya ingin
“memanjakan” Latina, Dale menggendong Latina, dan berlari ke ruangan mereka. Tempat
itu penuh dengan belanjaan yang Dale beli. Ia memindahkannya saat Latina tidur.
(Ramune:
Itu tanda “…” tolong dikondisikan)
Di depan Latina, Dale merapikan semuanya. Alasan kenapa
ia melakukannya sambil menyebutkan satu persatu benda itu adalah untuk
mengajarinya kata-kata.
Baju + pakaian dalam ditaruh di keranjang besar, Dale
menaruh aksesorisnya ke keranjang kecil. Ia menjejerkannya ke lereng atap yang
kosong, dengan pikiran kalau Latina pun bisa menjangkaunya. Ia juga membeli
banyak buku bergambar, jadi ia menaruhnya ke bagian bawah rak.
Latina melihat apa yang Dale lakukan. Sepertinya ia sadar
kalau Dale membeli semua ini demi kehidupannya yang lebih baik.
Saat selesai, Dale memangku Latina, dan membuka 1 buku
bergambar yang ia beli tadi. Benda itu adalah buku yang mengajari kata-kata. Buku
yang premium punya ilustrasi berwarna + nama benda itu di sisinya, tapi
kontennya biasa-biasa saja. Melihat kecerdasan Latina, Dale paham kalau konten
ini terlalu mudah baginya, tapi ia tetap membelinya untuk mengajarinya
kata-kata dan bahasa.
Dale membacanya dengan pelan. Seolah-olah tak mau
ketinggalan, Latina menjorok ke depan
dengan konsentrasi tinggi. Seperti yang sudah Dale duga, reaksi Latina terlalu
dewasa dari umurnya.
Latina tak jarang menunjuk buku dan bertanya. “Dale, **,
*****?”
“Hmm? Iya, betul.”
Setelah selesai, ia melihat Latina yang sepertinya sudah
paham buku macam apa ini. Latina membuka halaman pertama dan melihat Dale. Dale
membacanya lagi, tak lupa dengan jeda tiap kata, yang kemudian ditiru Latina.
“ANJING! KUCING, KUDA .”
“Anjying! Kuceg! Kyudha.” Latina sangat lucu karena
mengucapkannya dengan ekspresi tegang, sampai-sampai Dale tidak tega
membenarkan apa yang salah.
Dale menatap Latina dengan penuh kasih sayang, Latina
sendiri terus melihat ke arah buku itu, kesadaran Dale kembali saat melihat
Matahari mulai tenggelam dari jendela. Dale pun memutuskan untuk mandi dulu
sebelum matahari tenggelam. Karena baru kemarin, Dale tidak tahu penyakit macam
apa yang bisa diderita anak kecil, tapi ia memutuskan kalau ia harus bersih.
Dale khawatir membawanya ke pemandian umum, jadi untuk
saat ini, mereka mandi di Dancing Ocelot.
Sebagai gantinya, Dale harus membersihkan kamar mandi itu.
“Aku gak peduli seberapa gobloknya dirimu ini, DALE! Kau
gak boleh meninggalkan anak-anak sendirian di kamar mandi! Kejadian anak
tenggelam sudah banyak!!” Ucap Rita dengan penuh amarah.
Sekarang pun, Latina melawan saat Dale menelanjanginya. Sampai
sekarang, hanya ini lah satu-satunya hal yang membuat Latina cemberut. Latina
bukan tidak suka mandi, tapi sepertinya ada yang tidak ia sukai dari proses
awal sampai akhir. Dale memikirkannya sambil melihati Latina yang berrmain
gelembung dengan tangannya.
Setelah selesai mandi + makan malam, Dale menggendong
Latiana yang tertidur lagi, kembali ke kamar dan menaruhnya ke kasur. Karena
kejadian kemarin, Dale mengantar Latina ke kamar mandi sebelum tidur.
“...selamat malam, Latina,” Bisik Dale sambil mengelus
rambutnya.
Karena setengah sadar, Latina menjawab dengan “mat malam...
Dale.” Mendengarnya, Dale pun berjuang melawan nafsu ‘tuk memeluk erat Latina.
Dale
menghabiskan malam itu dengan merasakan kehangatan tubuhnya di bawah tangannya
sampai fajar menyingsing.