Bab 2 - Si Gadis Memulai Hidup Barunya
=============================
Penerjemah: Ramune
Editor: Infa Nelia
=============================
Project ini membutuhkan Editor baru. Dikarenakan editor saat ini menghilang entah kemana. Bila berminat silahkan kirim pesan ke FP kami: Rena Translation
Bagian
1 : Pemuda, pergi ke plaza dengan si gadis
Keesokan harinya, Dale bangun lebih awal dari biasanya. Itu
terjadi karena tadi malam ia tidur lebih awal. Saat menoleh ke samping,
terlihat seorang gadis terlentang di sebelahnya.
“Oh, iya. Aku membawanya dari hutan...” ucapnya setelah
mengingat orang baru itu sambil menguap.
Latina yang bunyi tidurnya sedikit tidak biasa itu,
memegangi baju Dale dengan erat. Dale pun berpikir keras bagaimana cara bangun
tanpa membangunkannya, tapi saat ia duduk, mata Latina langsung terbuka lebar. Ia
tersentak, seakan-akan panik karenanya.
Melihatnya seperti itu, Dale pun menunjukkan senyuman
santai untuk menenangkannya. “Selamat pagi, Latina,” ucap Dale sambil
mengelus-elus kepalanya.
Dale bangun dari kasur dan mengganti bajunya dengan kaos
dan celana pendek, sangat lain jika dibandingkan dengan baju kerjanya. Setelah
membawa kantong uang dan sebuah belati di pinggangnya, ia mengusap rambutnya
sendiri untuk merapikannya. Setelah itu, ia memakai sepatu, dan menggendong
Latina. Ia tidak punya baju ganti sama sekali, jadi Latina masih memakai apa
yang ia gunakan untuk tidur, roknya terlihat sedikit kusut.
Dale pergi ke bawah, dan membawa Latina ke dapur daripada
ruang depan.
“Oh~. Selamat pagi, Latina.” Ucap Rita sambil tersenyum
begitu melihat mereka. Senyuman itu, tentunya.. hanya diarahkan ke si gadis
cilik.
Kenneth dan Rita sedang membuat sarapan. Di pagi hari, adventurer selalu sarapan banyak, jadi pasangan itu harus
membuat makanan yang lebih banyak dari yang dibutuhkan penginap. Selain itu,
ada beberapa pelanggan yang datang untuk sarapan. Walaupun ini berarti bisnis
berjalan dengan baik, hal ini juga berarti waktu yang sangat sibuk bagi pemilik
bangunan.
Dale terus berjalan dan membasuk wajahnya di bak cuci. Ia
membasuhnya dengan handuk yang selalu ia gunakan, dan menyerahkannya pada
Latina. Ternyata, Latina tahu tujuannya, dan akhirnya melakukan apa yang Dale
lakukan.
Dengan selesainya pencucian baju tidur, rutinan pagi Dale
sudah selesai. Ia pun menggantungnya di tempat jemuran. Saat kembali ke dalam
bangunan, Dale melihat Rita sedang menyisir rambut gadis itu. Rita melakukannya
sambil menunjukkan rasa kekaguman, dan juga gelisah.
“Rambut Latina sangat bagus. Benar-benar bagus. Hei, Dale
goblok, kau tidak bisa membiarkan rambutnya ancur seperti milikmu!”
Memang benar kalau rambut Latina semakin berkilauan
setelah disisir. Melihatnya, ayah baru itu pun membuat catatan baru di benaknya.
Rita merapikan rambutnya dengan sigap dan mengikatnya
dengan pita. Saat selesai, rambut dan pita itu hampir menutupi tanduk Latina.
“Kesampingkan rasnya, akan lebih baik kalau kita menutupi
tanduknya,” bisik Rita sambil melihat ke Dale.
“Begitu ya… makasih,” ucapnya sambil terus melihati
Latina.
Tidak ada perubahan sama sekali di penampilan fisiknya,
tapi setelah mandi, rambutnya rapi, dan memakai baju bagus, Latina terlihat
seperti gadis kecil yang lucu. Jika dibandingkan dengan anak tersesat di hutan
yang bahkan gender-nya tidak bisa
diketahui, Latina terlihat seperti orang lain.
“Hei, selamat pagi! Nih sarapannya.” Kenneth muncul
sambil membawa piring di kedua tangannya.
Latina melihat Kenneth, dan tak lama kemudian, ia berkata,
“seliamatt paaagiii.” Seakan tak percaya diri, ia langsung menatap ke bawah.
“seliamatt paaagiii.” Seakan tak percaya diri, ia langsung menatap ke bawah.
Kenneth terdiam, Dale pun juga sama. Sepertinya Latina telah
paham kalau kata-kata tadi adalah sapaan setelah mendengarkannya berulang kali.
Gadis ini memang punya kemampuan observasi yang tinggi. Dale juga mengira kalau
ia sangat cerdas.
“***? *****?”
“Tidak, barusan, benar. ‘Benar!’” Ucap Dale sambil
tertawa saat melihat Latina khawatir. “Sialan, aku pasti akan balas dendam,
Kenneth.” Dale protes sambil tersenyum pada Kenneth, yang mencuri sapaan
pertama Latina.”
“Jangan seperti bocah lah.” Ekspresi Kenneth semakin
cerah. “Kami harus segera punya.” Setelah melihat betapa menakjubkannya
anak-anak, Kenneth kembali ke tempat kerjanya.
Sarapan Dale adalah menu biasa yang ada di sana, yakni
keju panggang dan sandwich daging asap, sementara milik Latina adalah menu
khusus. Roti yang sudah dicelupkan ke susu + telur yang diproses sedemikian
rupa sehingga bagian dalamnya jadi lembut, lengkap dengan olahan buah kemarin
di atasnya. Daging asap yang dipotong tipis dan digoreng. Dan juga, segelas jus
buah yang dingin.
Apa yang membuatnya dingin adalah alat sihir, yang
merupakan istilah alat yang menerapkan kekuatan tertentu yang disebut dengan
sihir yang dimiliki orang. Akhir-akhir ini, alat ini populer di khalayak luas. Kunjungi
sebuah rumah, dan kau pasti akan menemui alat sihir ber-elemen “Air,” “Api,” dan
“Api + Kegelapan,” yang digunakan di dapur. Dengan kata lain, alat itu
digunakan untuk mengeluarkan air, menyalakan api, dan mendinginkan sesuatu. Alat
seperti itu memang mahal, jadi ada beberapa orang yang masih menggunakan sumur
umum, atau menyalakan api dengan batu. Tapi karena praktis itu nomer 1, orang
seperti itu tergolong minoritas. Akhirnya, minuman dingin pun jadi hal yang
lumrah.
Latina meminum jus itu, lalu melihat Dale dengan tatapan
penuh kebahagiaan.
“Ah, bagus... si bajingan Kenneth itu memang menariknya
dengan makanan.” Kalimat ke-2 itu diucapkannya dengan lemah sehingga tidak
didengar Latina.
Latina juga sangat semangat memakan roti tadi. Sepertinya
ia senang makanan manis.
“Hey Rita, di mana enaknya aku beli baju untuk dia?” Ucap
Dale sambil membawa piringnya sendiri. Saat menyadari tatapan Latina yang masih
belum selesai, terlihat gugup, Dale pun duduk di tempat yang bisa dilihat
Latina. Karena ia punya rasa tanggung jawab yang tinggi, yang membuatnya merasa
harus membantu orang yang sibuk, ia pun ikut membantu menguliti kentang yang
jumlahnya suangat buanyak. “Terus…. ada gak barang yang harus kubeli sekarang? Itu
lho, barang yang tidak terpikirkan oleh orang sepertiku.”
“Bentar... untuk penjahit, toko Amanda dari bagian timur
udah bagus, terus…. sekarang kan cuaca lagi baik, jadi pasar di plaza pasti
buka, bukan ide yang buruk ‘tuk beli baju lama di sana. Untuk sepatu, beli di
toko Bart. Toko di pojok itu lho. Terus...” Rita berhenti, mengambil bulpen,
dan mulai menuli.
Mendengar semua itu, Dale pun paham sebagian kecil isi
pikiran perempuan untuk hal yang disebut belanja, badannya jadi gemetaran
Setelah Latina selesai makan, Dale menggendongnya dan
keluar bangunan.
“Untuk saat ini beli sepatu dulu... mana mungkin kau mau
jalan tanpa sepatu.”
Latina tidak terlalu berat, tapi nanti Dale akan membawa
barang belanjaan.
“Dale?”
“‘Belanja itu’ bentar, gimana cara ngomongnya, yah...?” Dale
pun berpikir apa ia sekalian beli buku bergambar. Belanja kali ini tidak akan
murah, tapi hal itu tidak masalah baginya.
Saat mereka mulai dekat dengan plaza, keberadaan adventurer mulai berkurang, sementara
keberadaan penduduk meningkat. Di pasar yang ada di sana, terlihat penduduk
dari desa sebelah dan juga para pedagang kelana yang memperdagangkan barangnya.
Ada banyak yang menjual apa yang mereka punya.
Dale berjalan ke bagian timur. Seperti yang diberitahu
Rita, ia pergi ke toko milik Bart.
Beberapa jam kemudian, Dale terlihat lesu, dan saat ini
sedang duduk di kursi plaza.
“Hadeh…. lelahnya...” Ucapnya, sementara kepalanya
bergelantungan tanpa energi. Di sampingnya, terlihat gunungan kantong yang
berisi banyak hal.
Sejujurnya, menghabisi makhluk sihir terasa lebih mudah dari
ini. Ia tidak pernah menyangka kalau belanja barang wanita akan terasa seperti
ini. Ia benar-benar mau pulang saat semua orang melihatinya dengan tatapan aneh
saat ia memegang pakaian dalam gadis. Kalau Latina tidak ada di sisinya,
penduduk lokal pasti akan memanggil penjaga atau ksatria.
(Ramune: abad pertengahan gak punya polisi,
saatnya memanggil ksatria!)
Dale mejadi pesimis karena merasa lelah sekali.
“Dale, *******?”
“Iya… jangan khawatir. ‘Masalah, hilang...’ Tidak apa-apa.”
“Tidak….masalah?”
“Sip, 100 buatmu.”
Saat ini, Latina duduk di sampingnya sambil makan buah
yang Dale beli. Sebelu berangkat, Rita sempat bilang untuk membelikan makanan
dan minuman.
Setelah selesai memakannya, Latina melihat tangannya yang
lengket, dan kebingungan. Tak lama kemudian, ia melihati Dale karena tidak
punya jalan keluar dari masalah ini.
“Mungkin kau ini memang terdidik ya, Latina...”
Bocah lokal pasti akan langsung mengusap tangan dengan
bajunya. Setelah kejadian kemarin, Dale punya kesan kalau Latina ini cukup
terdidik.
Tentunya, Latina masih sedikit gugup di. Sepertinya gadis
cilik ini masih terganggu dengan hal seperti itu.
“Ya elemen air, penuhi panggilanku, dan muncul-lah… 〈〈Muncul : Air〉〉” Bola air pun menabrak tangan Latina.
“Terus keringkan... duh, jadi aku harus beli sapu tangan yang banyak, yah...?” ucap
Dale yang berdiri dan melihat ke arah pasar, tidak sadar kalau aksinya ini
mengakibatkannya membeli barang yang lebih buanyak dari yang direncanakan. Ia
menyadarinya saat pulang dengan membawa segunung kantong belanja… dan melihat
ekspresi yang terpampang jelas di wajah Rita dan Kenneth.