Charging Magic with a Smile Bahasa Indonesia
Bab 20 - Kekuatan Militer Kota
==================
Penerjemah: Aziz
Editor: RiceCooker
==================
Memang aku mengatakan bahwa aku akan
melindungi kota ini dari Marato, tapi aku gak benar-benar tahu apa yang akan
aku lakukan secara spesifik.
「Menu」
Aku memilih
beberapa hal dari daftar crafting ku dan menempatkan lingkaran
sihir. Risha dan Mira mulai bergerak hampir bersamaan untuk mengumpulkan
materi.
Yang
akhirnya diciptakan adalah pedang besi, busur, dan panah.
「Kalau cuma
benda ini aku bisa membuatnya segera ......」
Agafon dan
yang lainnya memperhatikan.
Ketika
mereka melihat senjata yang baru dibuat mereka mulai tampak putus asa.
Dari
ekspresi mereka, seperti tertulis bahwa hanya dengan senjata ini tidak akan
memiliki kekuatan militer yang cukup.
Artinya
harus ada sesuatu yang lebih.
Aku membuka
menu sekali lagi dan memeriksa apa yang telah muncul ketika kartuku
ditingkatkan.
Ada sesuatu
yang disebut 「Nitoka」. (gambar di akhir, g beda jauh sm balista)
Ketika aku
menyentuhnya untuk memeriksanya, sesuatu yang aneh terjadi. Jenis video
informasi muncul.
「Oh apakah
ini fungsi baru?」
Aku menonton
video itu. Sepertinya nitoka sesuatu seperti ketapel.
Itu seperti
mesin pelempar yang melemparkan batu dengan kecepatan tinggi.
Batu yang
dilempar dapat menghancurkan sasaran.
Setelah aku
melihat sampel video, aku pikir ini akan bagus.
Aku mengatur
lingkaran sihir di tanah dan memeriksa materi.
「Apa ini?
Lengan Toroi?」
「Apa kau mengatakan lengan Toroi?」
Agafon
tersentak, orang-orang mulai bergumam.
Beberapa
dari mereka menunjukkan wajah yang berubah warna karena ketakutan.
「Toroi? Apa
itu?」
「Ini seperti monster raksasa. Tubuhnya 3 kali lebih
besar dari manusia dan kekuatannya setara dengan 10 manusia. 」
「 Ooh. Nitoka memerlukan lengan toroi sebagai kekuatan
kasar? 」
「 Itu .... terlalu berbahaya. Kami tunduk pada Marato
sehingga prajurit pribadinya akan melindungi kami dari toroi. 」
「 Huh ... 」
Sepertinya
mereka tidak hanya mengumpulkan uang perlindungan ... mereka benar-benar
melakukan sesuatu.
「Bagaimanapun,
toroi terlalu berbahaya. Kita tidak bisa melakukan apa pun untuk itu. 」
「 Aku mengerti. 」
Aku melihat
lingkaran sihir dan panah yang mengarah ke luar.
***************
Aku sedang
berjalan dengan dua budak ku di hutan belantara.
Tentu saja,
kami menuju toroi sesuai dengan panah.
Sepertinya
makhluk toroi ini adalah musuh yang cukup tangguh.
Biasanya aku meninggalkan dua budakku, tapi kali ini berbeda.
Ini tentu
saja agar aku bisa menggunakan kekuatan Eternal Slave Kai-ku.
「Aku ingin
tahu seberapa kuat toroi ini .. 」
Mira sedang
berbicara dengan Risha yang berjalan dibelakangku. Kedengarannya mereka
sedang mengobrol ringan.
「Tampaknya
cukup kuat tapi ....… 」
「 Tapi? 」
「 Sudah pasti bahwa Master akan menang. 」
Oioi, Kau
mengatakan bahwa siapapun lawanku, aku akan menang?
「Yah itu
benar.」
Mira juga
setuju.
「Itu berarti
tidak ada masalah.」
「Un, itu pasti.」
Aku mulai
mengabaikan obrolan mereka ketika aku terus maju.
「Master
lihat.」
Risha
berkata dengan nada serius.
Itu ada di
bawah panah lingkaran sihir.
Toroi.
Itu sekitar
tiga kali lebih tinggi dari seorang pria ... ..tingginya sekitar lima meter ...
seorang raksasa.
Itu memiliki
kulit hijau menggunakan loincolth. (note. Gampangannya sempak)(ednote: cawat)
Tubuhnya
ditutupi otot-otot yang menonjol memberikan kesan sangat kuat.
「Hei Master,
apa yang ada di sekitarnya ....」
Mira berkata
dengan takut.
「Ya, mereka
manusia.」
Aku
mengangguk.
Tersebar di
sekitar Toroi adalah beberapa tubuh manusia yang terbaring di tanah.
Mereka tidak
bergerak dan hancur.
Sepertinya
mereka semua tidak lagi bernafas.
「Sepertinya
ada sekitar 20 orang.」
「Begitu ya ... musuh seperti itu.」
「Master ....」
Dengan takut
Mira meraih ujung pakaianku.
「Risha, Mira.」
「Ya?」
「Ada apa?」
「Siapa di antara kalian yang lebih dapat menahan rasa takut?」
Mereka
berdua menatap kosong satu sama lain ketika mereka mendengar pertanyaanku.
Aku menunggu
mereka menjawabku.
Setelah
beberapa saat, Risha dengan gugup mengangkat tangannya dan berkata ...
「Kalau itu
cuma menahan rasa takut.. aku pikir aku bisa menahannya.」
「Begitu, lalu coba tahan.」
Aku berkata
dan mengeluarkan Eternal Slave Kai sebelum menyentuh permata biru.
Meninggalkan
Risha yang lebih berkemauan keras, Mira tersedot ke pedang.
「Ah……….」
Suara kecil
keluar dari mulut Risha.
Itu adalah
suara yang dipenuhi dengan emosi yang kompleks ... tapi aku merasa kalau salah
satunya adalah 「kecemburuan 」.
「Tunggu ...
setelah ini aku akan melakukan sesuatu untukmu.」
「—— Oke!」
Risha
mengangguk dengan gembira.
Sambil
memegang Mira Eternal Slave Kai di tanganku, aku menghadapi toroi.
Toroi juga
menyadari kehadiranku dan * boom * * boom * mulai menginjak tanah saat berjalan
mendekat.
Melihat
sekali lagi dari dekat, itu benar-benar memiliki penampilan yang menakutkan.
(M-menakutkan
......)
Mira sedikit
ketakutan dari dalam pedang.
Tanpa
berkata apa-apa aku mencengkeram gagangnya lebih kuat.
(Ah…..)
Itu sudah
cukup untuk memberinya ketenangan pikiran.
Nah
sekarang.
「Guoooooooo
!!!」
Sang toroi
mengeluarkan suara perang dan mengayunkan tinjunya ke arahku.
Aku
mengangkat eternal slave kai secara horizontal di atas kepalaku dan menerima
pukulan itu.
「Mu…」
Pukulan itu
dengan tepat memukkulku.
Gelombang
kejut melewati tubuh ku menyalur ke tanah.
Tanah
disekitar tempatku berdiri mulai retak.
「Seperti yang
diharapkan ... kekuatannya luar biasa.」
Aku melihat
orang-orang yang terbunuh sekali lagi.
Di antara
mereka ada yang hancur seperti kaleng.
Kekuatan
luar biasa. Orang-orang hancur seperti tahu atau mentega.
「GUOOOOO !!!」
Toroi
menyatukan kedua tangannya.
Ia
mengayunkan kedua lengannya dalam serangan palu. Jika satu lengan tidak
berfungsi maka itu akan berfungsi menggunakan keduanya.
Pengambilan
kesimpulan yang… mudah.
Pada saat
itu, aku mengerti batas orang ini.
Aku
menempatkan sihir ke dalam Eternal Slave kai.
(Ah ... ..nn
……)
Bilah mulai
bersinar.
Aku
mengayunkan Mira untuk berbenturan dengan lengan toroi itu.
Kedua lengan
——– terbang melayang di udara.
**********************************
Kota Bisk, perbatasan.
10 nitoka
berbaris masing-masing dengan penduduk kota yang mengoperasikannya.
「Baiklah
kalau begitu Akito-san.」
Agafon
menatapku, dan aku mengangguk.
「Tembak---!!」
Mengikuti
sinyal nitoka ditembakkan.
Batu sebesar
kepalan tangan ditembakkan ke sebuah rumah kayu dan dihancurkan
berkeping-keping.
「Luar Biasa!」
Orang-orang
bersorak.
「Jika seperti
ini, maka kita tidak perlu takut pada Marato. 」
「Ini akan efektif bahkan untuk melawan toroi.」
「Kita akan
bisa hidup di sini dengan damai! 」
Semua orang
bersemangat. Senjata baru ini tampaknya membuat mereka sangat bersemangat.
「Dengan ini
pertahanan harus baik-baik saja untuk sementara waktu. Aku akan memikirkan
beberapa hal lain, tapi kau harus menemukan tempat untuk meletakkan ini. 」
「 Aku mengerti. 」
Agafon
mengangguk dengan tegas.
Dia dan
semua orang ...
Mereka
menatapku dengan pandangan berterima kasih dan hormat.
Setelah
menerima rasa terima kasih, aku kembali ke budakku.
「Kau bekerja
keras Mira.」
「Ehehe~」
—Sihir
terisi sebanyak 10,000—
Saat aku
menepuk kepala Mira, aku memandang Risha.
「Kamu
melakukannya dengan baik untuk menahan rasa takutmu Risha. Seperti yang
kujanjikan, aku akan melakukan sesuatu untuk mu. 」
Risha
terkejut, lalu tampak malu-malu.
「Apa yang kau
sukai? 」
Untuk
perempuan lucu yang menahan rasa takutnya ... Aku ingin menghadiahinya.