===================
Translator:RiceCooker
Editor:Aziz
===================
Pagi hari.
Aku berdiri di depan rumahku sambil memegang DORECA
ditanganku.
「Menu
Open」
————————————-
Akito
Type: Bronze Card Magic Level: 999,999
Number of Items Created: 1,099
Number of Slaves: 2
—————————————-
「Menurutku
aku tidak keliru sedikit pun.」
Sihir yang tertulis dimenuku adalah enam angka 9 dalam
satu baris…kurang satu lagi untuk mencapai satu juta.
Kemarin saat bahan Eternal Slave Re lengkap Aku
mendapatkan lebih dari satu juta sihir per budak. Aku seharusnya memiliki
setidaknya dua juta sihir.
Ini seharusnya seperti itu, tapi lihat ini! Aku jelas
kurang komperatif dengan hal ini. Ini jelas terasa seperti, Aku telah mencapai
sesuatu seperti batasan saat ini. (Tlnote: komperatif disini mksdnya berkenan,
jadi si mc kurang berkenan dengan kebijakan yang membuat dia rugi satu juta
sihir lebih)
Hanya untuk memastikan aku membuat satu lingkaran
sihir.
Sihirku menjadi 999,998.
Ini tidak lagi 999,999…. Tapi 999,998.
Dengan kata lain, poin lebih yang aku dapatkan tidak
dihitung. Angka yang ditampilkan sudah menjadi hasil akhir dan tidak ada yang
dapat mengganggu gugat hal itu….pikirku.
Menurutku seharusnya aku sudah menduga hal seperti
ini.
Ini kesia – siaan...tapi tidak ada yang bisa aku
lakukan tentang ini.
Saat ini aku akan menyampingkan masalah ini.
Aku yakin ada cara untuk meningkatkan batasan dari
kartuku.
Sesuatu seperti menaikan tingkatan kartu atau menambah
jumlah budak.
Aku tidak punya bukti yang membenarkan tapi aku yakin.
Ada cara untuk meningkatkan batasannya.
Risha dan Mira keluar dari rumah.
Mereka berdua memakai gaun hijau yang kubuat kemarin,
mereka menyapaku dengan senyum gembira.
「Apa yang akan kita buat hari ini? 」
Kata Risha dan Mira menatap padaku.
Ini seperti kita telah menjadikan pertanyaan ini dan
menjawabnya sebagai rutinitas.
「Hmmm.
Aku punya jumlah sihir lebih dari yang dibutuhkan jadi mungkin kita harus
meningkatkan jumlah dari rumah sekaligus? 」
「Lebih
dari yang dibutuhkan jadi Master akan membuat lebih banyak lagi? 」
Risha sepertinya ragu.
Dia tidak mengetahui bahwa sihirku sudah hampir
mencapai batas (maksimal), jelas kenapa dia bereaksi begitu.
Ketika aku akan menjelaskan...
「Tempat
apa ini!?」
Aku mendengar suara.... itu salah satu suara yang tak
asing.
Aku melihat disana ada Seiya.
Dia terlihat seperti biasanya dan ada iron sword
menggantung di pinggangnya.
Budak yang dia miliki mengenakan pakaian yang sama
ketika dia dipanggil. (Tlnote:mentang-mentang pedang ama budaknya dah
berkembang main judge orang sembarangan.)
Langsung terlintas di pikiranku...Dia
sepertinya tidak berkembang sama sekali. (Tlnote:ada kok yang berkembang,
begonya nambah :v :v :v)
Aku mendekati Seiya dan budak-budak kita saling
memandang.
Mereka terus diam selama Master mereka berbicara.
「Yo.」
「Apa
yang terjadi disini?」
「Apa
maksudmu dari ‘apa yang terjadi disini’?」
「Beruntung
banget loe nemu kampung macam gini. Apa masih ada tempat macam ini tersisa
disini?」
「Hm?
Oh, kamu berpikir aku menemukan ini? Kamu tidak berpikir aku yang membuat ini?
Aku hanya memanfaatkan kota yang ditinggalkan?」
「Jelaslah!」
Seiya seperti tertegun ketika dia bilang begitu.
「Gak
mungkin loe bisa bikin ini semua. Semua rumah ini…. Paling kurang pake 50,000
sihir. Kalo semua dihitung…. Mungkin 100,000 itu gak mungkin.」
Seiya melihat-lihat sekitar untuk memperkirakan.
Dia punya DORECA jadi perhitungannya hampir mendekati
tepat.
「Yah,
kira-kira segitu.」
「Humph.
Kalo loe gak seberuntung ini sebagai rintangan maka ini gak bakalan adil.
Dengar terus kagetlah…sihir gue udah lebih dari 10,000. Gue cuma butuh sedikit
lagi terus gue bisa bikin sesuatu yang luar biasa.」
「………….
Aku paham.」
「Pas
gue dapet terus buat benda ini. Gue bakalan lebih efisien ama praktis.
Nantikanlah, kehebatan gue bakalan segera dimulai.. liat aja?」
Aku rasa rencana 10,000 sihir Seiya sedikit
menyedihkan.
Tapi disaat itu juga, Aku merasa lebih kasihan pada
budak miliknya.
Dia masih memakai pakaian budaknya, memasang ekspresi
sedih, dan memar-memar dapat terlihat di tubuhnya.
Dengan penampilan seperti itu, tidak sulit bagiku
untuk menebak bagaimana dia mengumpulkan 10,000 sihir miliknya.
「Oh
iya , gue bakalan kasih tau hal menarik ke loe .」
「Hal
menarik?」
「Yep.」
Seiya terlihat sombong.
「Cek
DORECA menu. Disana ada sesuatu yang namanya Eternal Slave」
「Oh,
yeah ada.」
「kek
apa yang gue pikir, loe udah tau. Ini pake iron sword di bahannya, tapi gue
pikir ini pasti senjata yang hebat. Kenapa? Karena semua udah jelas dari
namanya.」
「Yeah,
Aku setuju.」
Sebenarnya, aku sudah tau.
Kenapa? Karena aku sudah punya versi revisi darinya
yang menggantung di pinggangku.
「Gue
udah punya iron sword, sekarang gue cari hal bodoh yang namanya slave's gift.」
「Kamu
tidak dapat menemukan itu?」
Aku melihat budaknya Seiya
Dia adalah Eternal Slave yang terlihat seperti seorang
elf.
Dan dia memiliki rambut
panjang seperti Risha sebelum dia memotongnya.
Dia seharusnya punya
rambut yang cukup.
「Gue
gak tau dimana. Tapi, gue pikir itu sesuatu yang berhubungan dengan ini.」
Ucap Seiya lalu menampar budaknya dengan
mudahnya,seperti dia sedang bernafas.
Bunyi tamparan dan bekas merah muncul di wajahnya,
setelah itu dia mulai menangis.
「Ohh,
dia nangis. Sihir dari air matanya lumayan. Cuma satu saja udah kasih gue 400.」
「………………………Aku
paham.」
「Betul juga. Gue gak pernah liat senjata macam punya
loe. Apa itu?」
「Eternal Slave……Kai (Re)」
Aku menjawab dengan datar.
「…….Ap?」
Pandangan Seiya jadi kosong.
「Eternal
Slave?」
「bukan
ini versi revisi. Ini sesuatu yang kamu buat pakai Eternal Slave.」
「Aa-apapp-paaaaa!?」
Seiya yang mempertahankan ekspresi tenangnya dari
tadi…. Langsung terhenti.
「Apa
yang loe lakuin? Bagaimana loe bisa bikin benda kek gitu?」
「Bagaimana?」
Sekarang bagaimana aku harus menjawab dia. Ketika aku
berpikir,
「……Gue
paham, loe punya dua budak.」
「Eh?」
「Jadi
gitu. Hey bilang ke gue. Dimana loe dapat budak yang satunya lagi?」
「………..」
Sepertinya dia sudah salah paham.
Dia pikir aku bisa membuat ini karena aku punya dua
budak.
Meskipun dia tidak sepenuhnya salah.
「Jawab
gue!」(tlnote:ngegas nih anjing) (Rena’s note: Emang sifatnya kek
gitu)
「Baiklah…kamu
tau monster monyet?」
「yang
punya cakar panjangkan?」
「Jika
kamu mengalahkan mereka, mereka akan berubah menjadi manusia. Dari sanalah dia
berasal.」
「gue
paham, semua oke asalkan gue bisa hajar mereka.」
「Yeah.」
「gue
ngerti. Liat aja, gue bakalan punya banyak budak.」
「……-_-」
「Hey
idiot, ikut gue.」
Seiya membawa budaknya pergi.
Tepat sebelum dia pergi, budaknya membuat ekspresi
sedih.
………….
「Risha」
「Yah」
「Aku
akan membuat beberapa panacea, pergi berikan kebudak itu. 」
「
Beri pada dia?」
「Iya.Budak
yang bersemangat tetap yang terbaik…Entah dia sedang bersedih atau bahagia.」
(TN Eng: If you’re
wondering why he doesn’t steal Seiya’s slave…how would he at this point? He
doesn’t know how and he personally witnessed a god giving Seiya that slave.) (Tlnote:mls gw ngetl note dari tltor engnya
gak penting juga) (ed. Singkatnya mah tl en bilang kl mc
blom bisa buat ambil alih budak si Seiya)
「Baik!」
Aku sesegera mungkin menggunakan sihir dan
membuat beberapa panacea darurat. Aku kemudian memberikan mereka ke Risha dan
mengirim dia untuck menyusul Seiya dan budaknya.
「Oiya,
bilang padanya jika dia tidak punya tempat untuk mengirim orang yang dia ubah,
dia boleh mengirim mereka kemari.」
「Baiklah~!」
Risha mengambil panacea dan lari mengejar mereka.
Lalu aku menyadari Bahwa Mira sedang menatapku dari
samping.
「Ada
apa? Kenapa kamu melihatku seperti itu?」
「Aku
hanya berpikir Master adalah orang yang sangat toleran.」(AKA
the bigger man)
「Seperti
itu?」
「Maksudku,bukan
hanya gadis itu…. Kamu juga mengkhawatirkan yang lain.」
Yah aku pikir…. Aku benar-benar tidak mengira kalo
Seiya bisa mengurus orang yang berhasil diubah.
「Lagipula…
Master memahami budaknya.」
「Aku
pikir begitu?」
「Ak…Aku
sangat senang bahwa aku menjadi budakmu.」
Mira berkata begitu selagi berpose keberanian dan
tersenyum. (Ed. Kl
bingung bayanginnya.. ‘Yosh ganbarimash.’ pose kek gitu.)
「Aku
akan menjadi seorang budak yang kuat, sehat, dan penuh semangat!」
Senyumnya sungguh menyihir.
Sekali lagi Aku menekankan ke diriku...Budak-budak itu
memang paling terpuji dan keberadaan yang patut dicintai.