Bab 03: Mendapatkan
Tempat Tidur Slime
===================
Penerjemah: Rena
Editor: Infa Nelia
===================
Rena's Note : Mohon maaf, tadi lupa pasang ilustrasi di bab ini. Sekarang sudah aku tambahkan di bagian paling bawah.
".... Huh? Apakah sudah malam?”
".... Huh? Apakah sudah malam?”
Ketika
Iris terbangun, di luar sudah gelap. Setelah menerapkan sihir penglihatan
malam, dia pergi ke luar. Di luar, dia melihat langit berbintang yang indah.
“Luar
biasa…. Ini adalah pertama kalinya aku bisa melihat langit berbintang tanpa
tertutup awan….”
Benua
Kurifot, yang merupakan rumah ras iblis selalu berawan dan dia hanya bisa
melihat bintang-bintang setelah membelah awan. Semua ini adalah pelecehan yang
diberikan oleh Dewa dari Surga atau begitulah kata setiap orang.
Iris
berharap untuk tidak pernah meninggalkan kapsulnya yang nyaman, tapi setelah
memandang langit berbintang ini, dia mengubah pemikirannya. Selama ada
pemandangan yang begitu indah, berada di luar kapsul tidak seburuk itu. Demi
langit yang berbintang ini, aku kan tetap tinggal di gereja ini.
“Meski
begitu, aku haus…. Aku ingin tahu apakah ada sumur di sekitar sini.”
Iris
berjalan di sekitar gereja. Ketika dia terbang di langit, dia takut dengan aura
manusia, tapi karena tidak ada manusia di sekitar sini, dia bisa berkeliling dengan
berani. Dengan begitu, dia menemukan sumur di belakang gereja.
Namun.
“Sumurnya
kering….”
Itu
masuk akal.
Desa,
dan juga gereja, telah ditinggalkan selama lebih dari seratus tahun. Lagian
sejak awal, wilayah di sekitar ini kan hutan belantara. Dilihat dari keberadaan
sumur, bisa dibilang kalau lingkungan disini tidak selalu sekeras itu.
Entah
mengapa, wilayah sekitar dan sumur mengering dan para penduduk meninggalkan
tempat ini. Perkembangan yang menyedihkan. Namun, bagi Iris itu sangat bagus.
Selama sumurnya masih ada, tidak masalah memulihkannya dengan sihirnya Iris.
“....
Tidak ada tanda-tanda air di bawah tanah.... hanya ada lubang besar. Kalau
begitu, jika aku mengalirkan kekuatan magis ke sumur ini agar dapat
mengeluarkan air… sudah.”
Air
dengan cepat muncul di bawah tanah. Hanya saja, airnya meletus dengan momentum
yang luar biasa.
“Wa,
wa. Momentumnya terlalu besar! Harus diatur sedikit demi sedikit….”
Dia
menyesuaikan mantranya untuk mengurangi laju produksi air. Setelah itu, geiser
itu pun tenang dan pancuran air menjadi stabil pada tingkat yang cukup. Iris
menggunakan ember untuk mengumpulkan air dan meminumnya.
“Puha…
airnya segar sekali. Meski begitu, aku basah kuyup… dan tidak ada pakaian
ganti….”
Untuk
saat ini, aku akan mengeringkan pakaianku dengan angin hangat yang dihasilkan
dari sihirku. Namun, kurangnya pakaian memang menimbulkan masalah. Sejak awal,
pakaian yang ku miliki sekarang tidaklah pas untuk tidur. Entah bagaimanapun
aku ingin mendapat piyama kualitas tinggi.
“Kalau
tahu begini aku akan membawa piyama dari Kastil Raja Iblis….”
Untuk
sesaat, dia berpikir untuk kembali ke benua Kurifot untuk mengambil beberapa
baju, tetapi kembali tanpa membunuh bahkan satu manusia pun rasanya tidak enak.
“Mau
membeli piyama di sini… tidak punya uang manusia… harus mencari pekerjaan untuk
mendapat uang… tidak… aku tidak mau bekerja….”
Sebelum
meninggalkan benua Kurifot, Iris belajar tentang pengetahuan umum manusia
sampai batas tertentu. Kamu butuh uang untuk hidup dan kamu perlu pekerjaan
untuk mendapatkannya. Bekerja berarti bertemu dengan manusia.
“Daripada
bekerja, lebih baik tidur telanjang!”
Setelah
dia sampai pada kesimpulan itu, Iris melepas pakaiannya, melemparkannya ke
lantai, dan terlentang.
Pagi
selanjutnya.
「Aa~
Tidurku nyenyak sekali. Rasanya sama sekali berbeda ketika telanjang. Kalo
boleh jujur aku ingin piyama… kayak ada yang melihatku disini aja.”
Iris
bangun dalam suasana hati yang menyenangkan. Kemarin, dia tidur siang dan juga
menghabiskan waktunya untuk tidur di malam hari, namun, bagi Iris tidak ada
yang lebih menyenangkan daripada tidur nyenyak. Jika Raja Iblis Agung
melihatnya sekarang, dia akan menangis dan menyerah padanya.
“Pertama,
satu cangkir untuk merayakan kebangkitanku.”
Iris,
dalam keadaan telanjang, berjalan menuju sumur. Namun, dia bertemu dengan
pemandangan yang tak terduga. Sesuatu semacam jeli menutup sumur dengan
tubuhnya yang biru.
“Slime...?
Kenapa di tempat ini?”
「Puni」
Slime
biru melompat keluar dari sumur dan mendekati Iris. Slime-nya cukup besar.
Mustahil bagi Iris untuk merangkulnya bahkan menggunakan kedua tangannya.
「Puni!
Punipunipuni 」
“Aku
tidak paham apa yang kau bicarakan... aku akan membaca pikiranmu, jadi tunggu
sebentar.”
Iris
menyentuh permukaan slime. Itu terasa dingin dan kenyal serta sangat
menyenangkan untuk disentuh. Dengan itu, dia membaca pikirannya secara
langsung.
“Fumu.
Jadi kamu mengering di bagian bawah sumur ini”
「Puni」
“Jadi,
kamu ingin bersumpah setia sebagai tanda terima kasih mu? Meskipun kamu bilang
bersumpah… tubuhmu kalo disentuh enak juga, ya. Dengan kamu di sisiku
akan menyelamatkanku. Dengan ukuran tubuhmu, kamu bahkan bisa menjadi tempat
tidur.”
「Puni!」
“Aku
akan menggunakanmu sebagai tempat tidurku segera? Kalau begitu biarkan aku
menerima tawaranmu….”
Iris
mempercayakan tubuhnya pada tubuh bulat slime dan berbaring. Karena dia
telanjang, perasaan permukaan tubuh slime yang dingin dan kenyal langsung
ditransmisikan ke kulitnya. Rasanya jauh lebih nyaman dari yang dia duga.
Karena dia tidur di sofa sebelumnya, perasaan menyenangkan itu sungguh terasa.
“K-Kamu
adalah yang terbaik! Aku tidak menginginkan kesetiaan mu tetapi aku bisa
menjadikanmu temanku!”
「Punipuni」
Slime
itu mengangguk menggunakan seluruh tubuhnya dan masuk ke dalam gereja dengan
Iris di atasnya.