Bab 14: Magic Kitchen

1/19/2019


Translator: RiceCooker
Pemeriksa Akhir: Rena

[ Menu Open…. Ap-?]

Pada pagi hari di rumah. Ketika aku berpikir apa yang akan kulakukan hari ini, Aku membuka DORECA dan mendapatkan kejutan.

______________________
Akito
Tipe: Kartu Perunggu
Magic Power: 186.006
Jumlah item yang telah dibuat: 1.060
Jumlah Budak: 2
______________________

Jumlah Sihirku sedikit meningkat.

Sebelum aku tidur tadi malam aku punya kurang lebih 100.000 tapi untuk beberapa alasan sihirku meningkat sekitar 80.000

Ini sedikit aneh, tidak mungkin ingatanku selemah itu.

Dapat dikatakan, penyebab dari ini bisa dibilang sangat-sangat terbatas… jadi Aku bertanya pada dua penyebab kemungkinan tentang ini.

[Risha, Mira, apa ada hal baik terjadi?]
[Sesuatu yang baik desu?]
[Uuuuuhhh…..]

Keduanya mulai berpikir. Mira menjawab duluan.

[Aku mulai melayani Master!]
Tlnote: Master perlu diTl ke Tuan? Bagaimana pendapat kalian?
Rena’s note: Jangan

-- Sihir telah diisi sebesar 100 --

Mira bertepuk tangan sambil menjawab dengan senyuman.

Aku bahkan tidak melakukan apapun dan sihir telah diisi dengan sesuatu seperti perasaan dia sejujurnya.

[Kalo kamu Risha?]
[Umm, kalo aku…. Ah]

Dia mulai berbicara dan berhenti ditengah kalimat lalu mulai memerah.

[Ada apa?]
[Ti-Tidak apa-apa]

Dia melambaikan membela diri saat wajahnya semakin merah.

Aku tetap menatap padanya, lalu dia dengan cepat mengalihkan pandangan matanya.

Ini tidak seperti dia tidak bahagia. Ini seperti dia merasa malu.
Ini sedikit ambigu, tapi aku mengerti.
Diantara malam hari dan pagi ini, ketika aku tertidur ada hal yang membuat Risha bahagia.
Sepertinya Risha melirikku sembunyi-sembunyi. Itu berarti aku kemungkinan yang menyebabkan itu.

……..Apakah wajahku ketika tertidur lucu atau semacamnya?

********
[Oh, Akito-san Selamat pagi]

Ketika aku keluar rumah Madway melambai sambil menyapa.

[Selamat pagi. Ada apa dengan kegaduhan itu?]

Dibelakang Madway para Pria tengah berkumpul, mereka tampak diperlengkapi dengan baik
Tlnote:yg mc mksd disini armor dan senjata mereka yang diperlengkapi dengan baik, bukan hal lain.

[Sebenarnya, kami akan keluar untuk berburu]
[Berburu? Kita punya cukup makanankan?]

Aku melihat ke gudang.

Didalam sana seharusnya ada sekitar 1000 pushinee yang aku buat kemarin.

Sekarang, kami punya 27 penduduk. Jika setiap orang makan 3 kali sehari, kita punya makanan cukup setidaknya untuk 12 hari.

[Kami sangat bertrima kasih]

Madway menunduk.

[Cuma dengan Pushinee…. Satu dari mereka akan memenuhi perut dan ada cukup banyak sehingga kami tidak perlu khawatir tentang kehidupan sehari-hari, karena itu kami sangat bertrima kasih.]

Lalu apa yang salah? Aku pikir.

[Bagaimanapun…. Ini sulit untuk diucapkan tapi…. Itu sangat kotor.]
[Kamu salah, itu sebenarnya menjijikan]

Aku bilang. Madway terlihat menyesal dan mengangguk.

[Itu benar. Itu menjijikan. Itu memang membuat kenyang tapi rasanya…. Jadi karena itu, kami ingin mencari sesuatu yang layak untuk dimakan. Itu artinya berburu cukup baik. Jadi, kami semua setuju.]

[Aku mengerti.]

Untuk bertahan kita cuma standart minimum, tapi mereka menginginkan standart hidup yang lebih baik.

[Para pria akan pergi berburu, dan para wanita akn mencari tumbuhan yang bisa dimakan. Begitu cara kita membagi kerja.]

Setelah berkata begitu, mereka pergi. Hanya aku dan kedua budakku yang tertinggal.

[Master, apa yang akan kita buat hari ini?]

Risha bertanya

Aku mulai berpikir.

Ada beberapa hal yang ingin aku lakukan.

Aku ingin membuat lebih banyak tempat tinggal.

Aku ingin membuat tembok sepanjang garis yang Misa gambar.

Aku ingin mencari lebih banyak slavebeast dan meningkatkan jumlah penduduk.

Ada berbagai hal yang ingin aku lakukan.

Tapi, aku menyampingkan hal itu untuk saat ini.

[Aku ingin membuat dapur.]

[Dapur?]

Risha memiringkan kepalanya karena penasaran.

[Yah, lebih seperti aku ingin membuat sesuatu seperti dapur umun. Semua orang keluar untuk mencari makanan jadi aku ingin membuat tempat dimana mereka bisa memasak itu.]

[Aku mengerti]
[Kamu bisa membuat sesuatu seperti itu juga?]

Mira bertanya

[Menu Open]

Aku melihat-lihat Creation List dalam DORECA.

Disana tidak ada sesuatu yang aku cari.

Disana tidak ada tapi----- Aku menaruh lingkaran sihir ditanah untuk alasan lain.

[Risha,Mira]
[  [Ya!]  ]

Mereka berdua pergi ke gudang dengan tersenyum.

Ketika mereka kembali, Risha terlihat penasaran.

[Master, material ini…. Untuk rumah kayukan?]

Seperti yang diharapkan dari Risha yang telah membuat berbagai hal bersama.
Dia dapat mengetahui apa yang aku buat hanya dari material.

[Yep]
[Apa ini untuk membuat dapur?]
[Tidak apa-apa, lakukan saja.]
[Haa.]

Risha dan Mira menaru material kedalam lingkaran sihir dan rumah kayupun tercipta.

[Hmm, lokasinya tidak terlalu bagus...]

Aku mengangkat rumah kayu sambil mengomel dan membawanya ke tempat lain.

Membuat ditempat yang tepat menggunakan lingkaran sihir agak sedikit sulit.

Ngomong-ngomong, jika ada sesuatu yang aku buat ini seperti aku bisa membawanya dengan mudah.

Untuk orang lain hukum fisika berlaku semestinya, tapi untukku itu tidak berlaku, tidak peduli seberapa berat itu, aku bisa membawanya.

Aku berpikir jika ada cara aku menyalagunakan kekuatan ini…. Jika aku mendapat kesempatan kupikir aku akan mencoba.

Setelah menyesuaikan posisi rumah tersebut, aku masuk.

Aku membuat lingkaran sihir satu demi satu.

Benda seperti meja-meja dan rak-rak, ku buat benda yang dibutuhkan dalam dapur satu demi satu.

Dan untuk memasak kompor atau perapian-----

[......]
[Master?]

Mira sedikit memiringkan kepalanya dan menatapku.

[Mari taru sini.]

Aku menemukan sesuatu yang lain ditempat  kompor dan meletakan itu.
******

Salah satu anak panah dari lingkaran sihir menunjuk ke dalam gunung sedikit jauh dari kota.

Sesuatu keluar dari lubang disana.

Area itu dikelilingi lubang yang meleleh… itu lahar panas.

Setelah itu keluar, itu berubah bentuk dan mulai bergerak seperti cacing menggeliat.

Itu adalah monster lahar, tubuhnya bercahaya jadiitu seharusnya materialnya.

[Jadi makhluk itu yah?]

Aku datang kesini sendiri, dan aku menghunuskan eternal slave ku.

Dari jarak ini kulitku terbakar sedikit demi sedikit.

Aku mengayunkan pedangku untuk memotong itu.

[Ini sulit, lalu kenapa?]

Tidak ada cerita aku tidak bisa memotong ini. Aku menaruh lebih banyak kekuatan untuk ayunan dan mengayunkan dengan lebih banyak kekuata. Monster lahar berakhir dengan terpotong dua.

[Seperti yang diharapkan…. Jadi bagamana itu?]

Monster lahar yang baru saja aku potong kembali menyatu.

Itu sama seperti slime jadi aku sejujurnya menduga ini.

[.... ini sekitar 2000 atau]

Ini sedikit pemborosan, tapi tidak baik untuk menjadi terlalu pelit. Lebih baik menyelesaikan ini dengan satu serangan bahkan jika harus membayar sedikit lebih banyak.

Aku mengumpulkan sihir ke eternal slave.

Ketika aku mengumpulkan sekitar 2000 aku membayangkan itu dikalahkan dalam satu serangan.

Pedangnya mula bersinar dengan cahaya putih dan terasa seperti itu berkembang entah bagaimana.

Aku mengambil ancang-ancang dan memotong dengan semua yang kupunya sekaligus.

Slave Sword yang diisi dengan sihir mengahancurkan monster lahar sepenuhnya seperti palu.

Semua yang tertinggal adalah cahaya merah, cahaya merah yang kelihatannya seperti jiwa atau roh.
*******

Aku membawa cahaya mer--- jiwanya lahar --- dan membawa itu kedalam rumah memasak.

[Master!]
[Selamat datang kembali!]

Kedua budakku memberi salam.

Tersisa hanya satu lingkaran sihir, sisanya telah selesai.

[Kerja bagus.]

Aku menepuk kepala mereka lalu menghadapi lingkaran sihir terakhir.

Sekali aku meletakan jiwanya lahar kedalam situ, lingkaran sihir berubah.

Di atas meja disana ada dua lubang. Didepan tiap lubang terdapat tombol.

[Master, apa itu?]
[Ini benda seperti kompor memasak. Kamu mungkin menggunakan seperti ini…]

Aku mengambil salah satu dari tombol itu dan memutarnya. Dalam sekejab, api muncul.

Lalu aku memutar yang satunya lagi dan kedua sisi ada api yang menyala didalamnya.

[Luar biasa! Bagaimana caranya benda ini menyalakan api?!]

Mira sepertinya terkejut.

[Ini digunakan seperti ini.]

Ucapku dan memutar tombol. Aku mematikan api, mengatur kesuhu panas, dan mengatur kesuhu sangat panas.

Ini hampir seperti kompor gas.

[Aku tidak pernah melihat hal seperti ini!]
[Yah! Normalnya sangat sulit untuk mengatur api pada kompor]

Ucap Risha dan Mira.

Aku mematikan api. Dengan meja-meja, rak-rak, dan sekarang kompor telah siap, aku sekarang bisa menyebut ini dapur yang layak.

[Baiklah, ini selesai.]

Setelah melihat-lihat keadaan sekitar dapur aku sejenak merasa berhasil.

Sampai sekarang aku hanya membuat benda secara utuh. Sekarang aku membuat sesuat dari berbagai bagian-bagian kecil, aku merasa telah berhasil menyelesaikan sesuatu yang belum pernah kulakukan sebelumnya.

Ngomonh-ngomong, tengang daput----- para warga merasa sangat terbantu dengan adanya dapur dan kompor sihir.

Mereka sangat senang sehingga mereka memberikan seluruh kelinci bakar dari hasil buruan mereka.

Meskipun kebahagiaan dan senyuman mereka tidak menambah sihirku, tidak buruk juga untuk menerimanya.



Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar