=====================
Penerjemah: Ramune
Editor: Infa Nelia
=====================
Part 4: Keputusan Pemuda ‘tuk Menjadi Penjaga Gadis Cilik
“Jadi… kau
telah melakukan tindak kriminal, ya, Dale?” Terdengar suara perempuan dari
belakangnya. Saat Dale menoleh, terlihat perempuan berambut hitam dari bagian
belakang Dancing Ocelot. Dia adalah
Rita, istri Kenneth.
Warung
ditambah Penginapan Dancing Ocelot
ini dikelola sepasang suami istri yang masih muda.
Rita sangat
terkejut ketika melihat Dale membasuh badan gadis itu. “Anak haram-mu?”
“Aku
penasaran kenapa kau berpikir seperti itu? Kau pikir umurku berapa, hah?!”
Teriak Dale dengan nada jijik. “Aku menemukannya di hutan. Mayat ayahnya juga
ada di sana,” ucapnya.
Setelah
mendengarnya, Rita pun tahu betapa menyedihkannya nasib gadis itu dan juga
rasnya yang bukan manusia. Kemudian, tatapannya tertuju pada baju lusuh yang
ada di samping bak mandi.
“Itu
pakaiannya? Jangan bilang kau mau memakaikannya lagi, ya kan?”
“Duh,
lupa....”
“Tunggu
sebentar!”
Rita
berjalan keluar.
Saat ini,
apa yang ada dalam pikiran Dale hanyalah “bersih”. Dia tidak pernah menyangka
adanya kebutuhan baju ganti sama sekali.
“Dale,
*****?”
“Hmm?
‘barusan, pertanyaan’... yang barusan? Dia Rita, istri pemilik tempat ini.”
“...? Rita?”
“Yap,
Ri-ta.”
Saat Latina
memiringkan kepala, Rita kembali masuk dengan sebuah baju panjang dan seperangkat alat lainnya.
“Ya ampun...
kau bahkan tidak membawa handuk untuk mengeringkannya! Nih! Ini baju lamaku,
walau sepertinya agak kebesaran sih. Oh hampir lupa, pakaian dalam!”
“Iya iya…
Makasih ya, Rita.”
Dale
terlihat enggan saat Rita menyodorkan satu set pakaian dalam ke arahnya.
“Ada apa?
Ini baru, woi! Aku tidak akan memberi yang bekas padanya,” ucap Rita. Seperti
itu lah sifat perempuan bernama Rita ini. Keberadaannya sangat diperlukan di
warung yang melayani adventurer ini.
Dale
mengeluarkan Latina dari bak, dan mengusapnya dengan kain yang Rita beri. Di
saat yang bersamaan, Latina menunjuk Rita.
“Dale,
Rita?”
“Yap,
benar.”
“Rita,
Latina.” Latina pun menunjuk dirinya sendiri dan akhirnya membungkuk.
“Oh~ wow,
hebat ya, bisa memperkenalkan diri!” Rita berjongkok, menyamakan ketinggian
tatapannya dengan milik Latina dan tersenyum. Dia suka anak kecil dan Dale tahu
kalau dia ingin diberkahi seorang anak.
“Rita,
Latina hanya tahu bahasa Ras Iblis.”
“Gitu, ya?
Terus, gimana caranya kau bicara dengannya?”
“Kata-kata
mantra menggunakan bahasa yang sama, jadi aku bisa bicara dengan kata yang
cocok.”
“Hmm, gitu
ya. Terus, apa yang akan kau lakukan dengannya?”
“Intinya aku
akan menggunakan Papan-Pesan Akhdar toko ini untuk mencari informasi.”
Latina
memakai baju tanpa bantuan Dale. Sepertinya dia bisa melakukannya sendiri.
Ternyata dia lebih pintar dari kelihatannya. Karena jika tidak, dia tidak akan
bisa bertahan hidup di hutan itu.
Setelah
selesai ganti baju, Dale membawa barangnya melalui pintu masuk belakang. Karena
dia tidak punya sepatu ganti, Dale menggendongnya. Mereka mengikuti Rita,
melewati dapur dan sampai di bagian depan.
Saat ini ada
banyak pelanggan, jadi warung ini dalam masa-masa sibuk. Warung ini paling
sibuk di pagi dan malam. Saat ini, Kenneth mengurusi warung sendirian. Dale
duduk di pojok ruang, menghadap ke arah Rita.
“Oke, apa
yang ingin kau cari?”
“Namanya Latina.
Seorang Iblis. Coba cari dengan tag
itu. Mungkin ada yang mencarinya.”
“Okelah
kalau begitu.”
Rita
mengangguk dari sisi lain meja dan menyelipkan tangannya ke sebuah benda yang
dikenal sebagai “Papan-Pesan Akhdar.”
“Law, sajjal, yanadi.”
Papan itu
pun mengeluarkan sinar hijau. Walaupun matanya mengamati papan itu, sepertinya
dia melihat ke tempat yang jauh.
“Hmm, gak
ada sama sekali. Untuk berjaga-jaga, akan kulakukan lagi dengan ciri-ciri
fisiknya....”
“Oke.”
Papan-Pesan
Akhdar yang dipakai Rita merupakan aset terbesar warung ini. Akhdar adalah Dewa
pelindung pengelana, yang mengurusi segala macam informasi. Oleh karena itulah,
kuil Akhdar menjadi tempat berkumpulnya informasi. Pendeta dan Duta Akhdar bisa
menggunakan sihir transisi informasi yang lebih hebat dari yang bisa digunakan
penduduk biasa. Alasannya adalah orang itu telah mendapat Berkah Surgawi.
Karenanya,
kuil Akhdar bisa menyebarkan informasi ke tempat jauh sekalipun, informasi
tersebut juga disebar ke seluruh kota.
Tempat yang
bisa menerima informasi itu ditandai dengan simbol Akhdars (Pegasus di atas
tanah hijau), yang ada di depan warung ini.
Menurut
kabar burung, pendeta dan duta Akhdar ingin berkonsentrasi pada pengumpulan
informasi dan setelah melakukannya, paham betapa merepotkannya mengurusi
pencarian informasi yang dilakukan penduduk, jadi mereka pun memberitahu proses
melakukannya pada khalayak luas. Karena pendeta Akhdar itu agak aneh, kabar
burung ini terbukti benar.
Biasanya,
informasi yang tersebar di kota adalah “Berita besar, penemuan baru, dan
pembuatan hal baru”. Akan tetapi, berita yang diprioritaskan adalah berita yang
ada sangkut pautnya dengan kejahatan.
Orang yang
melakukan kejahatan biasanya “dicari” di seluruh dunia. Akan tetapi, mereka
tidak bisa melewati batas antar negara untuk mengejar para penjahat itu, mereka
menawarkan hadiah pada siapapun yang bisa menangkapnya melalui informasi kuil.
Di profesi adventurer, ada banyak
orang yang ingin mengambil hadiah itu.
Permintaan
seperti pembantaian makhluk sihir berskala besar juga disebarkan kuil.
Papan-Pesan
Akhdar ini bekerja sebagai alat untuk menerima informasi. Akhirnya, adventurer yang mencari informasi akan
mengerubungi tempat yang memilikinya; selain itu, penduduk setempat juga bisa
memberi permintaan pada adventurer.
Selain warung makan dan penginapan, Dancing
Ocelot ini adalah markas adventurer
yang ingin bekerja.
“Tidak ada.”
“Jadi,
Latina benar-benar tidak melakukan kejahatan, yah. Dan kalau keluarganya tidak
mencarinya, mayat itu memang ayah kandungnya....”
Apa Latina
paham diskusi serius Dale dan Rita tentang dirinya? Dia bergerak-gerak di
pangkuan Dale, tatapannya ke mana-mana dan terkadang dia melihat para adventurer muda.
Adventurer berwajah
kasar yang sedang makan, kadang-kadang juga melihat ke arah mereka, karena
keberadaan gadis cilik yang sangat tidak biasa di warung ini. Saat tatapan
mereka bertemu, Latina memiringkan kepala dan terus menatap mereka.
Tak lama
kemudian, terdengar suara aneh dari Latina. Lebih tepatnya, perutnya berbunyi
keras.
“...Latina?”
“Ah, dia
pasti mencium bau masakan kami.”
Latina
terlihat malu saat Dale dan Rita menatapnya. Rita tertawa dan akhirnya
memanggil Kenneth.
“Kenneth,
buatkan gadis ini makanan. Buat yang mudah dicerna, oke?”
“Jangan lupa
makan malamku,” ucap Dale, dan dia pun pindah ke meja kosong. Karena bagi
Latina meja itu terlalu tinggi, Dale mendudukkannya di atas kotak yang ditaruh
di atas kursi. Dale menaruh kursi lain dan duduk di sampingnya.
“Jadi, apa
yang akan kau lakukan, Dale?” tanya Rita.
“Aku akan
merawatnya. Dia tidak paham bahasa kita, dia juga dari ras lain, jadi walaupun
kutitipkan ke panti asuhan yang finansialnya selalu kekurangan, tidak ada
gunanya.”
Mengatakannya
dengan lantang mungkin memantapkan pikirannya. Dale tidak meremehkan tugas
merawat anak.
“Aku akan
menjadi ayahnya.”
Bersambung