=======================
Penerjemah : Ramune
Editor : Infa Nelia
=======================
Part 3: Pulangnya Pemuda Bersama Gadis Cilik
Setelah mengubur ayah Latina, Dale berusaha mencari apapun
yang mengindikasikan tempat asal mereka, tetapi dia gagal. Dia berpikir, “akan
lebih baik kalau gadis ini punya suatu peninggalan dari ayahnya.”
“Hmm, kalau Latina berjalan, kami pasti terlambat….” Ucapnya
sambil melihati Latina, setelah sadar bahwa langkahnya tidak sampai setengah
dari miliknya. Dan kalau melihat kondisi tubuhnya, sulit dibayangkan dia masih
punya tenaga untuk terus berjalan.
“Tidak ada cara lain….”
Dale pun menggendongnya, yang membuat Latina terkejut. Sejak
awal matanya besar, tapi sekarang menjadi lebih besar dan bundar.
Latina tenang dan tidak bergerak menolak.
“Ringan sekali kau ini!” Dia sangat kurus dan ringan
sampai-sampai Dale mengatakannya tanpa pikir panjang. “Apa kau benar-benar
baik-baik saja…?” Walaupun dia punya niatan buruk saat pertama berjumpa,
sekarang dia menjadi peduli padanya. Dale bukanlah orang jahat dan karena dia
sudah memutuskan untuk merawatnya, secara mental, Dale sudah peduli padanya.
“Kau tak punya apapun, yah. Harus cepat pulang….”
Dale cepat-cepat mengaktifkan sihir tanah. Untuk memastikan
arah yang benar dan akhirnya berlari ke kota.
††††††††††††††††…istirahat dulu
sejenak…†††††††††††††††††
Kota yang ditempati Dale saat ini bernama “Kreuz.”
Seperti yang diimplikasikan namanya, Kreuz adalah kota yang
bentuknya hampir mirip seperti salib, yang dianggap tempat strategis untuk
menuju Ibukota. Selain itu, karena dekat dengan habitat alami makhluk sihir,
Kreuz juga terkenal sebagai markas para adventurer,
yang menghasilkan uang dari kemampuannya. Jika dilihat dari segi komersial,
kota itu adalah kota termegah kedua di Negara Laband. Itu lah kota Kreuz.
(Cross > Kreuz. Seperti plesetan, gitu)
Keramahannya pada pengelana juga menjadi salah satu poin
lebih, karena dengan keramahan itu, mereka bisa berkembang sejauh ini. Dengan
menggunakan uang hasil jual-beli dari pengelana yang nantinya digunakan untuk
upah pembayaran bagi adventurer, kota
ini bisa melindungi diri sendiri dari ancaman makhluk sihir.
Kreuz memang kota impian para pengelana.
Kota itu dilindungi dengan dinding besar nan tebal lengkap
dengan empat gerbang di ujung yang selalu dijaga para penjaga. Semua orang
boleh masuk dengan syarat bayar pajak.
Dale akhirnya sampai ke gerbang selatan yang hampir selalu
dia lewati. Saat penjaga sekaligus kenalannya juga melihatnya, dia kebingungan.
“Nih, pajak untuk dua orang.”
“Huh? Kok ada bocah? ...ternyata ras Iblis, yah?” Ucap
penjaga paruh baya itu sambil menghitung uangnya, matanya tertuju pada gadis
yang Dale gendong.
“Aku menemukannya di hutan. Ayahnya sudah mati. Apa ada
aturan yang menyinggung hal ini?”
“Yah…, selama kau mau tanggung jawab, gak apa-apa sih, gak
masalah. Kau pasti akan membawanya ke Dancing
Ocelot, ya, kan?”
“Iya.”
“Kalau gitu, gak masalah.” Setelah mengatakannya, penjaga
itu membolehkan mereka masuk dan bertanya pada orang berikutnya. Reaksi penjaga
itu persis dengan apa yang Dale perkirakan. Karena jika dipikir, Dale tahu
kalau namanya punya pengaruh yang cukup besar.
Dia terus berjalan ke kota bagian selatan, yang merupakan
distrik perumahan dan pertokoan. Ini lah tempat tinggal Dale. Dia tidak butuh
tinggal di tempat seperti bagian utara yang ditinggali bangsawan atau bagian
barat yang bangunannya megah. Tetapi, dia sering mengunjungi bagian timur
karena itu lah pasar dan tempat toko yang merupakan tempat para pedagang.
Ahmar adalah Dewa yang paling banyak dipuja di Negara
Laband, oleh karena itu, warna merah dianggap spesial. Hal itu bisa dilihat
jelas bahkan dari jalanan Kreuz sekalipun. Contohnya, dinding bangunan dibuat
dari batu abu-abu yang dilapisi berbagai warna, tapi atap hampir seluruh
bangunan berwarna merah. Tak hanya untuk meminta perlindungan surgawi dari
Dewa, tapi hal ini juga merupakan tanda jika disini lah tempat penduduk beriman
berada.
Walaupun tempat ini termasuk yang jelek, namun penduduknya
terlihat bersemangat. Sekarang sudah petang, jadi ada beberapa orang yang
pulang, ada yang mencari penginapan untuk tinggal, ada yang menghabiskan uang jerih
payah untuk beli makanan dan minuman dan ada yang sedang berjualan ke para
pengelana jalanan…. Orang dari berbagai kalangan berjalan kesana-kemari dari
berbagai jalanan.
Sementara itu, Latina yang ada di gendongan Dale, tidak bisa
tenang…. Walaupun matanya berkeliaran ke berbagai tempat, dia tidak panik atau
pun ketakutan, hanya rasa keingintahuan lah yang ada pada dirinya saat ini.
Pipi mungilnya memerah dan terkadang matanya terbuka lebar sampai-sampai
bundar. Sepertinya Latina tertarik pada kesibukan petang kota ini.
“Ini namanya jalanan....” Walaupun dia ingin mengatakannya
pada Latina, dia tahu kalau Latina tidak akan paham, jadi dia mengatakannya
pada diri sendiri.
“***? Dale.”
“Ya ampun, benar-benar sulit kalau gak bisa komunikasi,
yah….”
Dale terus berjalan sambil berpikir, akan lebih bagus jika
Latina paham bahasa yang digunakan di benua bagian barat ini, yang digunakan
oleh berbagai macam ras. Dia berjalan ke tempat yang biasa dia lewati dan saat
Dale berhenti, mereka sampai di depan kedai tertentu.
Di atas pintu masuk kedai itu, ada sebuah besi dengan desain
aneh, dan ada juga beberapa bendera yang berbaris, yang semuanya memiliki
lambang pegasus di tanah hijau. Ini lah “Dancing Ocelot,” sebuah penginapan
dengan kedai makanan. Dale masuk ke dalam, pergi ke bagian belakang, dan masuk
lagi ke dapur bagian dalam.
“Kenneth, apa kau di sini?”
“Yaa. Oh, sudah pulang rupanya.” Ucap lelaki besar
berjenggot bernama Kenneth, yang sedang berjalan dan membawa wajan. Dia
melihati Dale dan akhirnya kebingungan. “..., bentar, apa itu?”
“Yah… aku akan menjelaskannya nanti, tapi intinya…, aku
menemukannya.”
“Jangan mengatakannya seolah-olah kau menemukan anjing atau
kucing, Dale.”
Sambil menata makanan di atas sebuah piring, Kenneth
terlihat kerepotan saat mendengar jawaban Dale.
Lelaki besar itu berkepribadian baik, tidak lama ini, dia
adalah seorang adventurer yang
mengayunkan kapak besar. Hal itu sudah diketahui oleh semua orang yang
langganan di kedai ini.
“Jadi…, apa kami boleh menggunakan kamar mandi?”
“Gak masalah….”
Mendengar izin Kenneth, Dale langsung membuka pintu di dekat
tempat masuk, yang merupakan kamar mandi di bangunan itu. Kamar mandi itu
berlantaikan batu dengan sebuah bak mandi, menjadikannya terlihat biasa, tapi
itu sudah cukup.
Dale mengalirkan kekuatan sihirnya ke alat sihir api dan
air. Setelah mengecek temperatur airnya, dia mengalirkannya.
Alat sihir itu tidak hanya menghasilkan air, tapi juga
membuatnya menjadi hangat. Walaupun demikian, kebanyakan rumah tidak punya
kamar mandi. Biasanya, penduduk kota ini pergi ke tempat mandi umum.
Fakta kalau Dancing
Ocelot memiliki kamar mandi adalah layanan bagi adventurer agar bisa mandi setelah bekerja seharian. Karena kalau
dipikir, banyak dari mereka yang pulang dalam keadaan mengenaskan, seperti yang
dialami Dale beberapa jam lalu.
Latina mengamati aksi Dale, mungkin karena alat sihir itu
menarik.
Dale melepaskan mantel, pedang, sarung tangan, semuanya, dan
kemudian memanggil Latina.
“Latina, ‘kemari,’” ucapnya…, Latina pun datang ke sisinya.
Saat Dale mencoba melepas bajunya, Latina melawannya.
“Ah…, sungguhan perempuan, yah,” Ucap Dale sambil terus
menelanjanginya, dan memasukkannya ke bak mandi. Dia sudah menebak kalau dia
perempuan dari suara dan bajunya, tapi dia tidak benar-benar yakin sampai
barusan.
Air yang mengenai rambut dan tubuh kurusnya berubah menjadi
hitam legam. Dale memasukkan sabun ke bak dan gelembung pun terbentuk. Dia
membersihkan rambut Latina yang saat ini terlihat seperti tali tampar. Dia juga
membasuh badannya, dan sekali lagi, mengganti airnya saat kotor.
Saat dia mengisi ulang bak mandi dan terus membersihkan
rambutnya, dia sadar akan sesuatu yang mengganggunya.
Huh? Apa…,
gadis ini benar-benar akan jadi cantik?
Setelah membilas rambutnya beberapa kali, warna peraknya
kembali. Tanduk yang ada di kepalanya juga terlihat seperti batu hitam
mengkilap.
Tulang rusuknya kelihatan, menandakan dia sangat kurus, tapi
dengan berjalannya waktu, dia pasti bisa kembali seperti semula. Ras Iblis
adalah ras yang kuat. Wajahnya sangat kotor, jadi hanya matanya lah yang
terlihat bersih, tapi setelah dibilas, jelaslah jika wajahnya juga cantik
jelita. Kalau pipinya menggelembung dan ekspresi wajahnya membaik, dia pasti
akan dianggap sebagai gadis cantik yang lucu dan menggemaskan.
Agh, ini
malah membuatku gak mau melepasnya….
Jika sampai dilepas, beberapa orang mesum pasti akan
langsung menculiknya. Kabar mengatakan jika iblis yang tanduknya tertebas itu
diusir kaumnya dan tidak ada yang menjaganya. Dia pasti akan menjadi target dari
keinginan ‘bejat’ orang pada gadis kecil.
Aku
memutuskan untuk menjaganya, jadi aku harus siap tanggung jawab, pikir Dale saat dia membuat
keputusan itu di dalam lubuk hati terdalamnya.
TL’s Rant:
Ramune di sini…
Terima kasih sudah membaca hasil pertama kami..
Kami akan terus berusaha memberi kualitas terbaik.
Jika kalian menemukan hal yang kurang enak dibaca, jangan malu dan sampaikan
hal itu di komentar yang sudah disediakan.
Thankies~