Bab 34 - Kak Beruang Memasuki Pemandian Beruang
==============
Penerjemah:UDesu
Editor: Rena
==============
「Berapa kalipun aku melihatnya, rumah ini tetap
saja membuatku takjub.」
Tirumina dan Gentz telah beberapa
kali datang ke Rumah Beruang.
Saat mereka pertama kali ke sini
untuk mengucapkan terima kasih, mereka bilang kalau mereka ingin melihat
pekerjaan Fina, jadi akhirnya aku mengajak mereka berkeliling di Rumah Beruang.
「Kalau begitu, aku akan meminjam dapurmu. Fina,
tolong bantu aku.」
「Aku juga!」
Shuri juga ingin membantu memasak.
「Silakan pakai bahan makanan yang ada di sini
sesukamu」
「Ya, terima kasih. Tapi kalau begitu, akan jadi
masalah jika kami tidak bisa memasak makanan yang enak」
「Aku tidak terlalu banyak makan, jadi jangan
khawatir.」
「Kami selalu mendapat daging serigala darimu,
jadi bantuan yang telah kau berikan pada kami sudah terlalu banyak.」
Mereka bertigapun segera menuju
dapur.
Aku dan Gentz yang tersisa duduk di
kursi dan menunggu mereka selesai memasak.
「Rumah ini benar-benar luar biasa.」
Dia melihat sekeliling ruangan dan
bergumam dengan suara yang kecil.
「Apa itu kulit Tiger Wolf?」
(Tlnote : Harimau serigala // mau
diterjemahin juga apa enggak nih nama monsternya)
Kulit Tiger Wolf,
yang kami dapatkan saat pertama kali Fina ikut berburu bersamaku, terpajang di
dinding ruangan. Kulit yang satu lagi telah digunakan sebagai selimut di
kamarku.
「Pertama kali aku melihat nona beruang, aku tak
menyangka bahwa kau adalah seorang gadis yang luar biasa」
Dia mengatakannya sambil mengenang
masa lalu.
Yah, sudah lebih dari sebulan sejak
aku tiba di dunia ini.
Bahkan saat di kota, penampilan
beruangku ini juga sudah terkenal.
Orang yang bisa beradaptasi dengan
mudah itu sungguh menyeramkan.
Bahkan rasa malu
akibat mengenakan pakaian beruang inipun sudah hilang.
「Nona beruang」
「Beruang-san」
「Gadis beruang」
「Beruang berdarah」
Ada banyak julukan yang diberikan
orang lain kepadaku, tapi itu semua hanyalah sebatas julukan.
Hingga sekarang, aku masih belum
bisa menguliti hasil buruan, tapi aku sudah terbiasa membunuh monster.
Mungkin ini semua akibat pengalaman
yang kudapat saat bermain game dulu.
Aku bisa bertemu dengan Fina dan
melakukan banyak hal menarik di dunia ini.
Meskipun aku belum mendapat satupun
pesan dari Dewa sejak pertama kali ke sini, aku tetap berterima kasih karena
telah dibawa ke dunia ini.
「Tapi, apa tak masalah?」
「Hmm?」
「Soal rumah kami.」
「Ah, soal itu ya...」
Aku telah membeli lahan tempat
rumah baru Gentz-san sebagai hadiah pernikahan mereka.
Gentz-san membeli rumah itu
menggunakan uang yang telah disimpannya sejak masih jomblo dulu.
(Tlnote : lahan milik Yuna, rumah milik
gentz)
「Tak masalah. Hanya saja, jika suatu saat aku
pergi meninggalkan kota ini, aku tak mau melihat mereka bertiga terlantar di
jalanan karena Gentz-san tiba-tiba mati suatu hari nanti. Jadik jika mereka
memiliki rumah, setidaknya mereka masih memiliki tempat untuk tinggal.」
「Oi, oi, jangan tiba-tiba seenaknya membunuhku
begitu dong. Aku punya masa depan cerah yang telah menungguku, jadi nasib sial
seperti itu tak akan menimpaku!」
「Baguslah kalau begitu, tolong jaga mereka
bertiga dengan baik, oke? Jika tidak, kau sudah tahu apa yang akan terjadi
padamu, kan?」
「Tentu saja! Aku telah berjanji pada Roy di
surga bahwa aku akan menjaga mereka bertiga.」
Roy adalah mantan suami Tirumina
yang telah meninggal, dan sekaligus ayah dari Fina dan Shuri.
Saat mereka masih muda, mereka
bertiga berada dalam satu party yang
sama. Setelah Roy dan Tirumina menikah, party
itu bubar, dan sepertinya Gentz-san akhirnya bekerja di guild.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya
saat Tirumina sedang hamil Shuri, Roy mengambil quest seorang diri lalu mati.
Sejak saat itu, Gentz-san telah
menjaga keluarga mereka.
Sepertinya, mereka berdua jatuh cinta pada saat itu.
Saat Gentz-san menceritakan kisah
ini padaku, Fina dan Shuri pun datang membawa makanan.
Uap yang keluar dari setiap masakan
membuatnya semakin terlihat enak.
Tirumina-san pun datang membawa
masakan terakhir, yang telah disajikan di sebuah piring besar.
「Maaf membuat kalian menunggu, aku telah memasak
banyak makanan, jadi jangan menahan diri.」
Ketiga gadis itupun kembali ke
ruangan ini dan duduk di kursi mereka masing-masing.
「Yuna-chan, maaf karena pada akhirnya aku
menggunakan banyak bahan makanan milikmu.」
「Jangan khawatir, soalnya aku masih punya banyak
bahan makanan.」
「Dan juga, kulkas beruang itu sangat luar biasa.
Sayuran dan daging sama sekali tidak membusuk.」
Kulkas beruang adalah kulkas yang
kubuat dengan bentuk beruang.
Aku membeli batu sihir es dan
membuatnya sendiri.
Soalnya kemudahan dan keefisienan yang
dimiliki kulkas di dunia ini sangat berbeda dengan yang ada di Jepang, jadi aku
memutuskan untuk membuatnya sendiri.
「Aku bisa memberimu satu buah kulkas sebagai
hadiah pernikahan.」
「Aku sangat senang mendengarnya, tapi utang
budiku padamu nanti akan semakin bertambah.」
「Kalau kau tak sanggup membalasnya, aku masih
bisa mengambil putrimu.」
「Ara, apa cukup dengan menukar putriku?」
「Dia jujur, manis, rajin, dan peduli dengan
keluarga, dan juga sangat ahli memasak dan menguliti buruan. Keluarga manapun
pasti ingin memilikinya!」
(TLNote : waifu material S++)
(EDNote :
Bukannya waifu rating SSR ya :3)
Kami berdua melihat ke arah Fina yang sedang
memakan daging serigala.
「Uuh, Ibu! Kak Yuna juga, tolong hentikan!」
「Bagaimana caramu membesarkan anak umur sepuluh
tahun yang seperti ini?」
「Mungkin itu salahku. Aku sakit, kemudian dia
harus menanggung beban yang berat dan akhirnya harus bekerja lebih keras
dibanding anak seumurannya. Dia harus merawatku, adiknya, pekerjaan rumah, dan
juga pekerjaan yang diberikan di tempat kerja Gentz. Oleh sebab itu, anak ini
tak pernah melakukan apa yang biasa dilakukan anak-anak.」
「Aku tidak merasa kalau semua itu adalah beban.」
「Sudah kubilang, mental seperti itu sangat tidak
normal bagi seorang anak berumur sepuluh tahun.」
「Bukan hanya aku yang bekerja keras! Shuri juga
sudah banyak membantuku!」
Fina mengelus kepala adiknya, yang
sedang lahap memakan makanan di sebelahnya.
「Ya, Shuri juga telah banyak membantu.」
Saat kami selesai makan,
Tirumina-san pun membersihkan meja makan.
Setelah makan, aku bersantai sambil
meminum jus oren.
「Sudah waktunya pulang.」
「Hari sudah larut, di sini ada kamar kosong
untuk tamu yang ingin menginap. Lagipula Shuri sudah...」
Shuri sudah tertidur.
「Shuri-chan sangat lelah karena sudah ikut
membantu pindahan rumah, kan?」
「Sepertinya begitu.」
Tirumina-san terlihat khawatir saat
melihat Shuri.
「Apa kamu tidak keberatan?」
「Tentu saja tidak. Lagipula, semuanya terlihat
kotor dan berkeringat karena proses pindahan. Kalau kalian pulang sekarang,
bukankah akan repot untuk menyiapkan keperluan untuk mandi?」
「Benar juga. Kalau begitu, kami akan menerima
saranmu.」
Di dunia ini, ide untuk mandi
sepertinya sudah cukup menyebar di kalangan masyarakat.
Jika tidak terlalu miskin, setiap
rumah biasanya punya kebiasaan untuk mandi.
Semua ini berkat batu sihir.
Menghangatkan air untuk mandi
menjadi mudah menggunakan batu sihir api dan air.
Dunia sihir ternyata cukup praktis
seperti dunia ilmu pengetahuan.
Aku telah selesai menyiapkan bak
mandi saat Tirumina-san memasak tadi, jadi kami bisa menggunakannya kapan saja.
「Baiklah. Karena persiapan mandi sudah selesai,
bagaimana kalau kalian bertiga mandi bersama? Setelah itu akan kutunjukkan
kamarnya.」
「Kami bertiga bisa masuk?」
Saat aku membuat kamar mandi dulu,
aku sengaja membuatnya lebih besar, untuk persiapan jika beruang panggilanku,
Kumakyuu dan Kumayuru, kotor dan perlu dibersihkan. Tapi saat aku membuat
mereka hilang lalu memanggil mereka kembali, mereka sudah tidak kotor lagi,
jadi aku tak punya kesempatan untuk menggunakan kamar mandi yang besar ini.
「Tak masalah kalau hanya tiga orang. Ayo Fina.」
「Kak Yuna, ayo mandi bareng! Tak masalah, kan,
bu?」
「Tak masalah sih, tapi apa muat?」
「Tenang saja, soalnya Pemandian Beruang kak Yuna
sangat besar.」
「Pemandian Beruang?」
「Nanti juga mengerti saat melihatnya langsung.」
Fina meraih tanganku lalu menarikku
dari kursi, kemudian membangunkan Shuri yang masih mengantuk.
Shuri pun berdiri sambil menguap.
Akhirnya Fina menggenggam tangan
ibunya.
「Jangan ikut, Gentz-san.」
「Tak akan!」
Kami berempat pun menuju kamar
mandi.
「Tolong lepas pakaian kalian di sini.」
Ruangan ini disebut ruangan ganti
pakaian saat di Jepang dulu.
Aku memberikan ember kepada
masing-masing mereka.
Merekapun melepas pakaian lalu menaruhnya
di ember.
「Yuna-chan...」
「Hmm?」
「Ah tidak. Hanya saja, ini pertama kalinya aku
melihat wajah asli Yuna-chan」
「Begitukah? Meski aku memakai kerudung, kau
masih tak bisa melihat wajahku?」
「Aku bisa melihatnya, tapi kesan yang kudapat
saat kau memakai kerudung dan saat kau tidak memakainya sangat berbeda. Aku tak
menyangka kalau kau sangat manis.」
「Iya. Kak Yuna sangat cantik.」
「Ya, ya, sudah cukup pujiannya. Ayo buruan
masuk.」
Aku melepas pakaian beruang lalu
masuk ke dalam kamar mandi.
Kamar mandi ini cukup besar untuk
menampung hingga sepuluh orang.
Sebuah patung beruang putih dan
beruang hitam duduk di sisi yang berlawanan di tempat pemandian. Air panas
mengalir dari mulut mereka.
Tempat ini dibuat berdasarkan
tempat pemandian air panas yang pernah kukunjungi, dimana mereka membuat air
panas keluar secara berkala dari mulut patung hewan.
「Benar-benar seperti pemandian beruang...」
「Pertama, tolong siram tubuh kalian terlebih
dahulu.」
「Hei! Ada sabun juga! Ini seperti tempat mandi
para bangsawan!」
「Kemarilah Shuri, aku akan menyiram tubuhmu.」
Shuri pun segera menuju ke tempat
kakaknya.
「Duduk di sini.」
Fina mulai menyiram tubuh Shuri
mulai dari kepala hingga kaki.
Saat Tirumina melihatnya, dia
terlihat menyesal karena telah melewatkan kesempatan untuk memandikan kedua
putrinya.
Lalu dia melihat ke arahku.
「Yuna-chan, bagaimana kalau aku membantumu
menggosok punggungmu?」
「Aku bisa melakukannya sendiri, tolong urus
putrimu saja.」
「Tapi, bukankah sangat merepotkan untuk membilas
rambut panjangmu yang indah itu?」
「Merepotkan sih, tapi aku bisa melakukannya
sendiri.」
Yah, rambutku sudah panjang sejak
dulu, jadi aku sudah terbiasa membilasnya.
Kemudian Fina duduk di sampingku dan mulai membasuh tubuh dan rambutnya.
Shuri, yang telah selesai, segera
merendam tubuhnya di kolam air panas.
Saat Fina sedang membasuh tubuhnya,
dia ditangkap dan sekarang sedang dimandikan oleh Tirumina-san.
Akupun selesai membasuh tubuhku dan
menjadi orang kedua yang berendam di air.
Setelah itu adalah Fina dan yang
terakhir adalah Tirumina-san.
「Tubuh Yuna-chan ternyata sangat bagus.」
「Oh ya?」
Aku memiliki pinggul yang langsing,
tapi dadaku.....
「Yah, meskipun dadamu sangat mengecewakan.」
(EDNote : Woi!!
Dada Yuna itu punya keindahan tersendiri! FLAT IS JUSTICE!!)
Dia mengatakan apa yang sedang
kupikirkan.
Dadaku hanya sedikit lebih besar
dari Fina.
Meski begitu, tetap saja aku
membandingkannya dengan milik anak berusia sepuluh tahun.
「Kurasa dadaku akan segera membesar.」
「Bukankah itu mustahil?」
Tidak mungkin.
Kemungkinan dadaku untuk menjadi
lebih besar masih ada untuk beberapa tahun lagi.
「Apa punyaku juga bisa tumbuh besar?」
Fina ikut dalam pembicaraan.
Aku membandingkan Fina dan
Tirumina-san.
「Kau bebas untuk bermimpi.」
「Entah kenapa rasanya kau baru saja mengatakan
hal yang jahat.」
Tirumina-san melihat dadanya yang
tidak terlalu besar.
「Tenang saja, jangan khawatir. Dada Fina pasti
akan tumbuh besar.」
「Kupikir sebesar milik kak Yuna sudah cukup.」
WUUSH!
Aku segera memeluk Fina dengan erat.
Aku segera memeluk Fina dengan erat.
Ini adalah saat dimana aku dan Fina
memperdalam pertemanan kami melalui kontak fisik.
Banyak hal terjadi hingga tiba
saatnya kami keluar dari tempat mandi.
Saat kami kembali, Gentz-san
terlihat kesepian, soalnya dia telah kami tinggal sendiri.
Dia melihat ke arah kami.
「Kalian terlalu lama mandinya!」
Suara tangisan Gentz-san bergema di
dalam ruangan.