Edtor:
DarkSoul
Aku tinggal di dalam kamar hari ini karena hujan deras sejak pagi.
Aku membaca buku tentang monster
untuk menghabiskan waktu.
Mayoritas Monster yang dijelaskan
di dalam buku adalah yang sering ditemukan dalam game, novel, dan komik.
Mungkin ide yang bagus untuk
berkeliling dunia dan mencarinya.
Aku memutuskan untuk turun ke
lantai pertama karena perutku ingin makan siang.
Ada banyak pelanggan
di ruang makan.
Ketika aku menanyakan Elena
tentang hal itu,
「Oh,
kios-kios pedagang kaki lima (PKL) sudah tutup, karena turun hujan, sehingga
pelanggan mencari toko yang dapat tidak membuat mereka kebasahan. Mereka fokus pada toko-toko yang dapat meneduhkan mereka
dari hujan. 」
Tentu saja, kios-kios PKL tutup karena
hujan itu.
Kurasa pelanggan tidak ingin
berbelanja di tengah hujan dan lebih memilih mencari tempat yang hangat untuk
makan.
Kalau kau pikir-pikir lagi, wajar
mereka memilih toko yang meneduhkan mereka dari hujan.
Aku melihat ke sekeliling ruang makan
untuk mencari tempat duduk, tapi sudah penuh.
Aku tidak ingin duduk bersama dengan orang asing, jadi aku
memutuskan untuk kembali, tetapi pada saat itu,
「Yuna-san,
maaf tapi tidak ada kursi yang tersedia, jadi bagaimana kalau makan di kamarmu?
」
「Un, aku
tidak keberatan.」
「Terima
kasih banyak. Sebenarnya, aku ingin memprioritaskan Yuna-san, karena kamu
tinggal di penginapan ini, tapi ... 」
「Tidak
masalah. Kalau begitu, aku ingin makanan spesial hari ini. 」
「Aku
mengerti. Aku akan segera membawakannya ke kamarmu, jadi tolong tunggu
sebentar. 」
Sekitar lima menit setelah aku
kembali ke kamar, seseorang mengetuk pintu.
Cepat sekali ya.
「Yuna-san,
bisakah kamu membuka pintunya?」
Ketika aku membuka pintu, Elena
membawa *hidangan
rebus panas.
*TLNote: Mas Editor. Tolong aku!
*EDNote: Ye
Karena makan siang tidak termasuk
dalam akomodasi, aku membayar Elena setelah menerima makanan.
「Terima
kasih banyak. 」
「Kau sibuk ya.」
「Ya,
tetapi ini saat yang tepat untuk meraup keuntungan.」
Dia menjawab dengan riang dan
kembali.
Dengan senang hati, aku makan
makanan yang diletakkan di atas meja.
Tumis sayuran dengan daging, sup
panas, dan roti segar.
Aku menyukai hidangan hangat.
Aku mengunyah roti, tetapi aku kangen
nasi.
Rotinya enak, tapi, sebagai orang
Jepang, aku membutuhkan nasi.
Aku juga ingin makan ramen,
tetapi akankah ada sesuatu seperti itu di dunia ini?
Aku akan bertanya pada Elena lain
kali.
Setelah selesai makan, aku
memikirkan jadwal untuk sore hari.
Aku
melihat layar status ku.
Nama: Yuna
Umur: 15
Level: 18
Skill:
Language from a Different World, Letters from a Different World, Dimensional
Box of the Bear, Observing Eyes of the Bear
Bear’s Detection, Bear’s Map
Magic: Bear's Light, Bear's Body Reinforcement, Bear's Fire Magic, Bear's Water Magic, Bear's Wind Magic, Bear's Earth Magic
Bear’s Detection, Bear’s Map
Magic: Bear's Light, Bear's Body Reinforcement, Bear's Fire Magic, Bear's Water Magic, Bear's Wind Magic, Bear's Earth Magic
Perlengkapan
Tangan Beruang Hitam (Non-transferable)
Tangan Beruang Putih (Non-transferable)
Kaki Beruang Hitam (Non-transferable)
Kaki Beruang Putih (Non-transferable)
Kostum Beruang (Non-transferable)
Celana
Dalam Beruang (Non-transferable)
TLNote: Mulai dari sini, Perlengkapan
Ku Terjemahkan. Haruskah Skill beserta sihirnya juga ikut di TL?
EDNote: Terserah lu. Kan yang TL
elu
Jumlah
skill meningkat sejak terakhir kali aku memeriksanya.
Bear's Map
Anda
dapat membuat peta tempat-tempat yang pernah Anda lihat dengan Mata Beruang.
Ketika aku memunculkan Bear's Map, semua tempat yang pernah aku
kunjungi, yaitu tempat di sekitar kota, desa tempat para goblin muncul, hutan
di timur, dan gerbang barat, tampil.
Selain itu semuanya hitam.
Ini tampak seperti minigame.
Meskipun itu praktis, sangat
disayangkan bahwa hanya tempat yang pernah aku kunjungi yang ditampilkan.
Yah, mendapatkan peta dunia dengan
tiba-tiba akan jadi membosankan.
Lalu aku melihat ke peta, tepat di
tempat Goblin King muncul, dan teringat.
Aku mengambil pedang dari Bear Box.
Itu adalah pedang Goblin King.
Pedang ini tidak nampak seseram ketika Goblin
King yang memegangnya.
Pedang ini telah menjadi pedang perak yang bersih dan bersinar.
Pedang ini telah menjadi pedang perak yang bersih dan bersinar.
Pedang Goblin King
Level: 7
Efek:
Peningkatan kekuatan, Kekuatan Sihir meningkat
Peningkatan kekuatan
Meningkatkan
kekuatan pengguna.
Efek Sihir
Pedang ini bisa di-enchant dengan sihir.
Kupikir itulah alasan pedang itu
tampak begitu mengerikan di tangan Goblin King.
Ketika aku mengalirkan sejumlah Kekuatan
Sihirku ke dalam pedang, pedang itu menyilaukan warna perak yang indah.
Meskipun kamu merasa tertekan, kamu
tidak harus menghitamkannya sampai seperti itu.
Aku pikir ini akan berguna di
masa depan nanti.
Hujannya tidak akan berhenti hari
ini.
Ketika aku memikirkan apa yang
harus dilakukan pada
hari ini, aku tidak dapat langsung memikirkan hal
apa yang mesti dilakukan.
Pengalamanku menjadi hikikomori
sangat tinggi, tetapi tidak ada gunanya jika tidak ada internet, TV, novel,
atau komik.
Karena tidak ada hiburan, aku mendadak punya
waktu luang.
Tidak ada yang bisa dilakukan
kecuali tidur.
Namun, kalau aku tidur sekarang, aku
tidak akan bisa tidur di malam hari.
Di Jepang, kalau aku tidak bisa
tidur, aku akan membaca novel, bermain game, atau menjelajahi internet, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan di dunia
ini.
Jadi, mulai sekarang, aku
memutuskan untuk memikirkan apa yang bisa kulakukan.
Aku memutuskan untuk melakukan
latihan otot karena aku mulai sedikit khawatir tentang hal itu saat melawan
Goblin King.
Lengan atasku terasa seperti jeli.
Berkat Kostum Beruang, aku bisa melakukan push-up beberapa kali, puluhan kali atau ratusan kali dan tidak pernah lelah.
Berkat Kostum Beruang, aku bisa melakukan push-up beberapa kali, puluhan kali atau ratusan kali dan tidak pernah lelah.
Bukankah lenganku
akan copot kalau tidak beristirahat? Sambil memikirkan itu, aku melepas Kostum
Beruang. Aku sekarang memakai pakaian dalam.
Tentu saja aku mengenakan baju.
Bagian bawahnya masih Beruang sih.
TLNote: Ingat perlengkapannya broh:v
Aku tidak memakai pakaian dalam
yang ku beli sebelumnya karena rasanya tidak nyaman.
Kurasa aku akan pergi ke toko kelas
tinggi lain kali.
Aku mencoba melakukan push-up
sambil memikirkan itu.
Ya, bahkan push-up sepuluh kali saja tidak bisa kulakukan.
Tidak ada yang berubah sejak kehidupanku di Jepang.
Aku menyerah pada lengan atas ku
yang seperti jeli dan dengan enggan mengenakan Kostum
Beruang.
Hal yang menakutkan adalah, aku mulai terbiasa dengan penampilan
beruang ini.