===========================
Penerjemah : A. Azkia
Editor : Kezia
Ok, Pertama-tama mari kita lihat area
sekitar.
Pertama, Aku berada di tempat yang nampak seperti
reruntuhan tua. Reruntuhan tanpa atap di tanah kosong yang sangat luas, aku
sendiri. Dari kejauhan terlihat sesuatu, Jika aku tidak salah mungkin disana
ada sebuah sumber mata air yang cukup besar.
Sedangkan di sisi-ku. aku tertancap di tumpuan alas
pedang di tengah tempat itu, Bagaimana menurut-mu jika ada harta karun berupa
pedang tertancap disana? Bukankah itu seperti pedang legenda yang hanya
diberikan kepada mereka yang mampu menggapai-nya? Setelah-itu, sekitar sini
juga tak tampak seperti sebuah dungeon.
Karena aku menancap di tanah, aku tidak bisa
berkeliling kesekitar, aku tidak bisa melihat apapun dibelakang. Tapi, sejauh
mata-ku melihat pohon-pohon di sini tidak terlalu tinggi hanya semak dan
belukar. Jika dicermati dari dekat, sesekali terlihat bayang-bayang. Aku
penasaran apakah itu sebuah binatang.
[Tak ada seorang-pun disana.]
Aku tidak bisa bergerak sendiri
Ehh, tunggu dulu, jika aku tidak salah bukan-kah aku
punya skill telekinesis. Mungkin aku bisa menggunakan skill itu
untuk bergerak.
[Mun...]
Konsentrasi. Telekinesis.... telekinesis.
Tiba-tiba, tubuh ku terasa lebih ringan. Rasa-nya mata
pedang-ku terangkat dari tanah. Dan yang paling penting, aku tak pernah
membayangkan sebuah pedang melayang di udara.
[Woah! Aku bisa melayang!]
Jika aku sudah terbiasa membayangkan-nya, itu menjadi
cukup mudah. Setelah aku lepas dari alas di tanah, aku bisa bergerak bebas di
udara.
[Aku terbang!]
Mungkin tidak terlalu cepat, tapi itu cukup untuk
sekarang. Sekarang sudah jelas bahwa aku bisa bergerak dengan kehendak-ku
sendiri.
Aku
mencoba bergerak ke sekitar area dekat alas tempat ku menancap sebelum-nya. Itu
terlihat seperti sebuah reruntuhan. Mungkin batu bata itu terbuat dari balok
berwarna coklat muda. Yang terkena angin dan hujan selama bertahun-tahun,
warna-nya menjadi lebih gelap, dan dipenuhi lumut dimana-mana
Diameter area ini sekitar 20 meter.
[Siapa orang yang membangun ini. Kurasa mungkin dia
adalah orang yang juga telah membuat-ku....]
Ruangan ini sangat usang, aku penasaran berapa lama
aku berada di tempat ini?
Sekalipun aku berkata aku adalah reinkarnasi pedang,
sebuah pedang tentu tidak bisa tercipta sendiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa
pasti ada seseorang yang telah membuat tubuh ku. Yah. Tentu-nya jika tubuh ku tidak berubah menjadi pedang,
tetapi.
Orang yang membuat-ku tentulah
orang yang menggunakan ku pertama kali, kecuali orang yang menempa-ku mati atau
mungkin juga menghilang.
Tetapi tubuh-ku, pedang ini, tak ada sedikit pun debu
dan lumut disana. Seakan-akan seseorang baru saja meletak-kan ku kemarin.
Ketika aku memikirkan berbagai hal sembari mengamati
sekitar, tiba-tiba tubuh ku merasakan perasaan
tidak nyaman.
[Huh...]
Entah bagaimana, tubuh pedang-ku mati rasa, tidak bisa
bergerak.
Dan, aku mulai jatuh.
[Sungguh....?]
Aku dengan putus asa mencoba menggunakan telekinesis,
tetapi itu percuma.
Aku akan jatuh dari ketinggian 10 meter.
[Terbang! Ayo terbang!]
Tetapi, semua usahaku sia-sia aku jatuh ke tanah.
Suara berdenting keras dari logamku terdengar.
[Eeee, aku tidak rusak sedikit pun bukan? Tidak retak
bukan? Atau..]
Aku dengan cepat melihat status ku, tetapi seluruh-nya
terlihat baik-baik saja. Dan juga, tidak ada yang terasa aneh dari tubuh ku.
untuk jatuh dari ketinggian setinggi itu dan berakhir baik-baik saja, bukan kah
itu merupakan bagian dari ‘pedang hebat’.
[Tetapi, kenapa aku jatuh?]
Rasa lelah menghampiri tubuh-ku, dan aku tidak bisa
menggunakan telekinesis lagi.
Untuk mencari penyebab masalah itu, aku kembali
mengecek status-ku.
Aku dengan segera paham alasan-nya.
[Aku sudah kehabisan mana]
Mana dimiliki
: 0/200. Mungkin, ketika menggunakan telekinesis, energi sihir yang dimiliki
akan berkurang. Mungkin ini sebab dari rasa lelah itu. Bahkan ketika energi
sihir ku habis, aku termasuk pedang yang beruntung karena
tidak kehilangan kesadaran.
[Aku terbang tidak sampai 5 menit, mungkin hanya
sekitar 3 menit]
Sejenak aku menunggu di jalan berbatu. Lalu , energi sihir ku mulai pulih perlahan. Nampak
nya pemulihan nya sekitar 1 poin per-menit. Aku memulihkan sekitar 60 poin
selama sejam, dan akhirnya aku bisa menggunakan
telekinesis kembali.
[Akhir-nya, aku terbang!]
Sejauh ini tidak ada masalah. Aku kembali mengecek
status-ku. energi sihir ku berkurang dengan intens.
[Ketika aku menggunakan telekinesis, skill itu mengonsumsinya sekitar 1 poin per-detik? Lalu setelah
dikalkulasikan sekitar 200 poin selama 3 menit]
Dan juga rasa-nya tak tertahankan ketika jatuh dan
terpelanting lagi ke tanah. Jadi sebelum aku kehilangan seluruh mana ku,
aku dengan cepat menyesuaikan posisi agar menacap ke tanah. Dan setelah nya aku
tertanam di tumpuan tanah, entah mengapa itu terasa
nyaman.
[Fuh, apakah aku bisa
kembali seperti ini]
Tapi, aku tidak mempunyai skill untuk begerak
dan aku paham bahwa itu bahaya. Jadi sementara, aku akan diam dan mengamati
dataran ini.
Ketika aku mengamati dataran ini, berbagai makhluk
dapat terlihat. Seperti padang savana di bumi, jauh dari ekspektasi. Di sana
bukan hanya hewan mamalia biasa, ada sesuatu yang bahkan terlihat seperti bug,
seperti sekelompok manusia tanpa bentuk yang jelas.
Sebagai contoh, semut -atau sesuatu seperti semut-
yang aku lihat mempunyai bayangan sebesar anjing kecil.
Pedang –aku- baik-baik saja. Seperti nya tidak ada
yang harus diserang.
[Dan lagi, ini bukan bumi]
Terlebih, dari jauh terlihat bayangan
dari makhluk buas yang nampak cukup besar. Sekalipun di ukur dari jangkauan
kasar mata, tinggi-nya mungkin sekitar 10 meter. Setidak-nya, aku pikir sebesar itu.
[Apa itu yang disebut evil-beasts?]
Aku melihat mereka, dan ada satu hal
yang membuat-ku khawatir.
[Dengan evil-beast di sini,
apakah mungkin ada orang yang bisa mencapai tempat ini?]